Find Us On Social Media :

Antisipasi Dampak COVID-19, Bisnis P2P Lending Lakukan Optimalisasi

By Liana Threestayanti, Sabtu, 28 Maret 2020 | 14:30 WIB

Wabah COVID-19 yang telah menjadi pandemi global membawa dampak yang cukup signifikan pada berbagai sektor bisnis. Begini cara salah satu startup P2P lending menyikapinya.

 

Wabah COVID-19 yang telah menjadi pandemi global membawa dampak yang cukup signifikan pada berbagai sektor bisnis. Begini cara salah satu startup P2P lending menyikapinya. 

Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah. Dan berbagai upaya yang dilakukan, seperti himbauan pembatasan sosial dan larangan bepergian ke negara-negara yang telah terjangkit virus corona, berdampak cukup signifikan terhadap beberapa sektor bisnis. 

Kondisi ini pun memengaruhi bisnis peer to peer (P2P) lending yang berhubungan langsung dengan perusahaan-perusahaan yang terdampak kondisi ini.

Tantangan yang dihadapi antara lain adalah perubahan standar operasional pada aktifitas pendistribusian barang serta adanya pelemahan permintaan. 

Efek dari pandemi global ini disadari betul oleh Chief Commercial Officer Crowdo Indonesia, Ikram Jeihan. 

“Saat ini belum ada dampak signifikan terhadap bisnis Crowdo, pembayaran kewajiban borrower kami masih sesuai jadwal jatuh tempo yang ditetapkan. Namun, kami telah mengantisipasi potensi risiko yang akan terjadi. Tim kami telah merumuskan beberapa strategi bisnis yang telah disesuaikan dengan kondisi saat ini agar layanan kepada pihak terkait tetap optimal,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi dampak buruk wabah COVID-19 pada bisnis P2P lending, Ikram menjelaskan bahwa Crowdo Indonesia sebagai salah satu P2P lending yang telah mengantongi izin penuh oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), telah melakukan mitigasi risiko terhadap kondisi bisnis saat ini. Salah satunya adalah dengan melakukan penyesuaian algoritme Artificial Intelligence, sehingga para lender mendapatkan informasi yang komprehensif sebelum memutuskan untuk mendanai di platform Crowdo.

“Ada beberapa penyesuaian algoritme pada bisnis yang terdampak di sistem Artificial Intelligence kami. Ini bentuk komitmen kami di tengah pandemi COVID-19 agar para calon lender mendapatkan info terkini dan juga komprehensif sebelum memutuskan,” tambah Ikram.

Di tengah pandemi Covid-19 ini keselamatan dan kesehatan pegawai pun menjadi sorotan utama bagi Crowdo Indonesia agar layanan tetap berjalan dengan baik. Keunggulan Crowdo dalam segi teknologi menjadi kunci. 

“Bisnis akan berjalan seperti biasa dengan mengoptimalkan teknologi yang ada sehingga layanain kami kepada Lender dan Borrower tetap terjaga,” ujar Ikram Jeihan.

Sementara itu, Crowdo Indonesia tetap berjuang bersama untuk mewujudkan mimpi para pelaku UMKM di Indonesia dengan tetap aktif dan membuka kesempatan sebesar-besarnya pada para lender dan calon lender untuk tetap menstabilkan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Crowdo Indonesia menawarkan return hingga 24% per tahun untuk calon lender dan juga beberapa program menarik bagi lender yang aktif sepanjang tahun. 

Ini berbanding lurus dengan meningkatnya persentase keberhasilan Crowdo Indonesia dalam hal pendaan ke UMKM sejak Januari 2019 ke Januari 2020 hingga 500 persen. “Bagi Crowdo Indonesia, setiap UMKM pantas mendapatkan pendanaan dan setiap individu pantas mendapatkan akses untuk menjadi pendana. Semuanya bisa menjadi pahlawan,” tutup Ikram.