Find Us On Social Media :

Malaysia Gratiskan Biaya Paket Internet Warganya Selama Lockdown

By Adam Rizal, Senin, 30 Maret 2020 | 17:00 WIB

Malaysia Lock Down

Pemerintah Malaysia memberikan layanan internet gratis kepada warganya, menyusul kebijakan lockdown atau movement control order (MCO) untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengumumkan paket stimulus ekonomi senilai US$58 miliar atau Rp923,1 triliun untuk membantu warga yang terkena dampak dari lockdown dan juga wabah virus corona atau Covid-19 di Malaysia.

Paket tersebut akan dialokasikan untuk berbagai sektor, salah satunya adalah telekomunikasi.

Pemerintah Malaysia mengalokasikan dana senilai US$139 juta atau Rp2,26 triliun untuk memberikan internet gratis kepada warga Malaysia.

Internet gratis akan diberikan mulai 1 April hingga masa MCO berakhir, tepatnya sekitar 14 April 2020.

Selain memberikan paket internet gratis selama lockdown, pemerintah Malaysia juga akan mengalokasikan dana senilai US$93 juta atau Rp1,4 triliun untuk meningkatkan kemampuan jangkauan jaringan internet di Negeri Jiran.

"Kami adalah negara yang berperang dengan pasukan tak kasat mata," kata Muhyiddin, seperti dikutip Mashable.

Muhyiddin menambahkan pihaknya juga akan membantu masyarakat dalam mengatasi krisis ekonomi dan kesehatan yang terjadi akibat penyebaran Covid-19.

"Tetapi saya ingin Anda semua tahu bahwa pemerintah ini peduli terhadap Anda. Saya pasrah pada kenyataan bahwa saya datang sebagai perdana menteri bukan pada saat terbaik. Saya menghadapi krisis politik, ekonomi dan kesehatan pada saat yang bersamaan,” tutupnya.

Sebenarnya, paket stimulus ekonomi ini sudah diumumkan oleh Perdana Menteri Malaysia terdahulu, Mahathir Mohamad.

Pada Februari 2020 lalu, Mahathir mengumumkan kalau pemerintah akan mengalokasikan dana senilai US$4,6 miliar atau Rp73,6 triliun untuk meredam dampak ekonomi akibat virus corona.

Malaysia sendiri merupakan salah satu negara yang menerapkan MCO atau lockdown sejak tanggal 18 Maret 2020. Tujuannya untuk meredam peredaran virus corona yang telah menginfeksi 2.031 orang di negara tersebut.