Xiaomi baru saja memperkenalkan smartphone entry level barunya ke pasar Indonesia, yakni Redmi 8A Pro. Redmi 8A Pro masih menjadi keluarga Redmi 8 series yang sudah dirilis akhir tahun lalu.
Secara hierarki, Redmi 8A Pro setingkat lebih tinggi dari Redmi 8A. Namun, prosesor yang digunakan sama, yakni Snapdragon 439.
Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse beralasan, Snapdragon 439 adalah pilihan terbaik untuk Redmi 8A Pro. Alasanya, system-on-chip ini dibekali quad-core dan memiliki arsitektur 12nm yang diklaim Alvin sudah cukup memberikan performa yang stabil.
"Jadi menurut kami, untuk target konsumen Redmi 8A Pro, Snapdragon 439 adalah yang terbaik, dibarengi dengan baterai 5.000 mah," jelas Alvin saat konferensi virtual dengan beberapa media, setelah peluncuran Redmi 8A Pro di Indonesia.
Selain alasan tersebut, pemilihan chipset tidak jauh-jauh dari pertimbangan harga. Ia mengatakan, Xiaomi sebisa mungkin memberikan harga murah. "Untuk mempertahankan harganya sesuai bagi pengguna, kami harus memilih prosesor yang tepat," kata Alvin.
Spesifikasi Redmi 8A Pro di Indonesia mirip dengan Redmi 8A Dual yang dijual di India. Alvin menjelaskan bahwa keduanya adalah produk yang sama, hanya penamaannya saja yang berbeda.
"Kalau di Indonesia perbedanya ada di nano coating yang membuat ponsel tahan percikan air, tapi intinya produknya sama. Dan penyebutan "Pro" lebih mudah dibanding "dual"," ujar Alvin.
Spesifikasi Redmi 8A dan Redmi 8A Pro memang identik. Keduanya memiliki perbedaan yang tipis. Paling mencolok ada di sektor kamera belakang. Redmi 8A dibekali kamera tunggal beresolusi 12 MP, sementara versi Pro memiliki kamera ganda dengan resolusi 13 MP dan 2 MP.
Redmi 8A Pro menjadi seri Redmi A pertama Xiaomi yang dibekali kamera ganda. Soal harga, Redmi 8A Pro di Indonesia dijual dengan harga Rp 1.599.000 (2 GB/32 GB) dan Rp 1.699.000 (3 GB/32 GB).