Selain sebagai bulan ibadah bagi kaum Muslim, Ramadan juga menjadi salah satu periode belanja tersibuk yang menghasilkan fenomena yang biasa disebut dengan Ramadan Rush.Untuk Ramadan 2020 ini, InMobi mengumumkan hasil riset mereka yang menunjukan preferensi pembelanjaan merek tertentu yang berkembang dimasyarakat, dimana kebiasaan berbelanja berasal dari dorongan media masa ataupun aktifitas brand melalui iklan.Berdasarkan riset tersebut bisa diprediksikan pergerakan perilaku belanja konsumen berdasarkan tahun lalu. Ada peningkatan konsumen impulsif 150% saat bulan Ramadhan sejak tahun 2019, dimana 33% melakukan pembelanjaan selama bulan Ramadhan.
Pada periode tersebut konsumen memfokuskan pengeluaran mereka pada makanan dan bahan makanan, pakaian dan perangkat rumah tangga. Hal lain yang jadi pertimbangan belanja adalah personalisasi dan kupon diskon jadi aspek utama yang mempengaruhi pembelian di bulan Ramadan.Selain itu peran seluler dan iklan juga jadi peranan penting dalam mempengaruhi perilaku belanja. Smartphone memainkan peran penting selama bulan Ramadan, dimana lebih dari satu dari empat konsumen menggunakan ponsel mereka untuk berbelanja. Konsumen di Indonesia juga menyukai ad format berbentuk mobile video.
Selama bulan Ramadan, awareness akan iklan seluler meningkat sebesar 40%, dimana kemungkinan merekomendasikan ke orang lain sebesar 38% dan memutuskan untuk membeli sebesar 75%.Namun kemungkinan beberapa prediksi ini bisa meleset mengingat dampak dari wabah virus Corona (COVID-19) yang bisa jadi mengubah perilaku dan prioritas konsumen untuk berbelanja di tahun ini.