Ericsson hari ini mengumumkan bahwa spectrum sharing miliknya telah tersedia untuk penggunaan secara komersial. Seperti namanya, spectrum sharing tersebut memungkinkan berbagi pakai spektrum frekuensi seluler yang dalam hal ini antara 4G dan 5G. Dengan kata lain, implementasi 5G bisa dilakukan pada spektrum frekuensi yang sama dengan 4G alias berbagi pakai dengan 4G. Ericsson Spectrum Sharing yang ditawarkan itu berupa peningkatan peranti lunak alias software upgrade dan berlaku untuk perangkat radio Ericsson yang kompatibel (5G-ready) yang diproduksi sejak tahun 2015. Alhasil, pengguna seperti operator telekomunikasi seluler yang menggunakan perangkat radio yang sesuai bisa menerapkan 5G secara lebih cepat.
“Untuk pertama kalinya, pelanggan kami tidak perlu ‘menanam’ (re-farm) spektrum kembali sebelum menerapkan teknologi ‘G’ terbaru ini. Mereka dapat menerapkan 5G dengan cepat melalui sistem yang sama dengan 4G saat ini. Dalam 12 bulan ke depan, lebih dari 80 persen jaringan 5G komersial yang kami dukung akan menggunakan solusi spectrum sharing untuk cakupan 5G yang lebih luas,” ujar Fredrik Jejdling (Executive Vice President dan Head of Networks, Ericsson).
Selain memungkinkan berbagi pakai spektrum frekuensi antara 4G dan 5G, spectrum sharing Ericsson juga membolehkan pengaturan besaran pembagian secara dinamis antara 4G dan 5G tersebut. Ericsson mengklaim pengaturan pembagian itu berdasarkan permintaan pengguna dan memiliki interval sebesar satu milidetik. Dengan kata lain, pengaturan dinamis bisa dilakukan setiap satu milidetik.
Tak hanya memungkinkan penerapan 5G secara lebih cepat, spectrum sharing Ericsson juga memungkinkan cakupan 5G yang luas sejak awal penerapannya. Mirip seperti ketersediaan fitur baru pada berbagai notebook berkat pembaruan otomatis oleh produsen sistem operasi.
Sejumlah penyedia layanan telekomunkasi pun telah menggunakan spectrum sharing Ericsson. Penyedia layanan tersebut antara lain adalah Swisscom, Telstra, Ooredoo, dan Play.
“Spektrum adalah sumber daya langka dan mahal sehingga harus digunakan secara efisien. Dengan menggunakan Ericsson Spectrum Sharing, penyedia layanan dapat meluncurkan 5G dengan cepat pada pita FDD mereka tanpa perlu berinvestasi ulang (re-invest). Dengan demikian, mereka dapat menggunakan pita frekuensi baru dan yang telah ada untuk menikmati layanan 5G dengan kecepatan dan kapasitas tinggi. Menyediakan spektrum secara dinamis bagi 4G dan 5G akan menjadi cara terbaik untuk mulai mengimplementasikan 5G,” pungkas Julian Bright (Senior Analyst, Ovum/Omdia).