Saat ini aplikasi video telekonferensi Zoom sedang menjadi sorotan publik karena sistem keamanannya yang rapuh.
Manajemen Zoom sendiri tidak menampik bahwa ada celah keamanan di dalam aplikasi mereka.
Google pun mengambil kebijakan tegas dengan melarang karyawannya untuk memasang dan menggunakan aplikasi Zoom di komputer kantor.
Kebijakan itu mulai disebar kepada internal karyawan Google, pada minggu lalu, melalui e-mail. Dalam edaran tersebut, Google juga menyinggung bahwa aplikasi Zoom memiliki celah keamanan.
"Kami memiliki kebijakan lama untuk tidak mengizinkan karyawan menggunakan aplikasi yang tidak disetujui yang berada di luar jaringan perusahaan," kata perwakilan Google, Jose Castaneda.
Tim keamanan Google telah menginformasikan bahwa aplikasi Zoom Desktop Client tidak akan lagi bisa berjalan di komputer kantor karena tidak memenuhi standar keamanan.
Jika karyawan masih ingin menggunakan Zoom, mereka bisa mengaksesnya melalui web browser atau smartphone pribadi.
Terlepas dari upaya Google melarang karyawannya menginstal aplikasi Zoom di perangkat kantor, Google sendiri memiliki aplikasi telekonferensi serupa yakni Google Hangouts Meet.
Menurut laporan dari App Annie, rata-rata unduhan mingguan aplikasi Zoom meningkat 14 kali lipat pada 14-21 Maret 2020, dibanding periode yang sama pada kuartal IV-2019.
Sementara Google Meet mengalami peningkatan 24 kali unduhan di periode yang sama.
Dirangkum 9to5Google, Google bukanlah perusahaan pertama yang melarang penggunaan Zoom untuk karyawannya. Sebelumnya, perusahaan yang didirikan Elon Musk, SpaceX, juga memberlakukan hal yang sama.
Pun halnya dengan pemerintah New York, AS, di mana Departemen Pendidikan setempat mengimbau para guru untuk tidak menggunakan Zoom saat telekonferensi dengan para muridnya.