Find Us On Social Media :

Facebook Gunakan Data Pengguna untuk Lacak Penyebaran Corona

By Adam Rizal, Jumat, 10 April 2020 | 13:30 WIB

Facebook

Perusahaan layanan media sosial terbesar di dunia Facebook bakal menggunakan data penggunanya untuk melacak persebaran virus corona Covid-19.

Data ini kemudian akan diserahkan ke otoritas kesehatan dan peneliti untuk membantu melacak penyebaran maupun pergerakan orang yang positif terinfeksi Covid-19.

Namun Facebook memastikan, kebijakan ini bukan membocorkan data pengguna. Data yang diberikan Facebook lebih ke soal pergerakan, sementara identitas pengguna tetap rahasia alias anonymous. Facebook itu menamai inisiatif itu dengan data "Population Movement" atau Perpindahan Penduduk.

Mark Zuckerberg (CEO Facebook) dan tim pun mengklaim bahwa kebijakan itu tetap melindungi data privasi miliaran pengguna.

"Rumah sakit saat ini sedang bekerja untuk mendapatkan sumber daya yang tepat dan mencari pedoman yang tepat soal Covid-19 untuk masyarakat seperti bagaimana tindakan pencegahan yang baik dan bagaimana virus itu bisa menyebar," kata Kepala Kesehatan Facebook KX Jin seperti dikutip AFP.

Jin mengatakan data population movement itu juga bakal menyajikan apakah pengguna tinggal di dekat zona merah atau warganya paling banyak terpapar Covid-19. Selain itu, Facebook menyediakan indeks khusus yang memungkinkan para peneliti epidemiologi dapat meramalkan bagaimana virus corona dapat menyebar lintas daerah maupun negara.

"Data mobilitas dari program Data for Good Facebook menyediakan data real-time, bagaimana Covid-19 bisa menular. Data ini dikombinasikan dengan sumber lain, sehingga memungkinkan kami membuat model yang lebih baik untuk diinformasikan ke institusi kesehatan masyarakat," kata Manajer Penelitian Institute for Disease Modeling, Daniel Klein.

Facebook telah melakukan berbagai upaya untuk memerangi Covid-19. Sebelumnya, perusahaan telah menambah fitur yang memungkinkan pengguna dapat meminta dan menawarkan wadah bantuan kepada pihak-pihak yang terdampak pandemi virus corona SARS-Cov-2.

Fitur baru ini diberi nama Community Help (Bantuan Komunitas).

Namun, perusahaan hanya menyediakan fitur Community Help di empat negara yaitu Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Inggris, dan Australia. Pengguna yang tinggal di empat negara tersebut nantinya disuguhkan dengan unggahan pengguna lain yang meminta dan menawarkan wadah bantuan terdekat.

Nantinya pengguna dapat menyaring postingan berdasarkan kategori seperti transportasi, dukungan bisnis sehingga memudahkan untuk terhubung dengan kelompok sukarelawan tertentu.

Bantuan Komunitas buatan Facebook ini lahir dari hasil kerja sama dengan UNF/WHO Covid-19 Solidarity Response Fundraiser dan CDC Foundation.