Find Us On Social Media :

Riset SurveySensum Ungkap Perilaku Konsumen Indonesia Selama COVID-19

By Rafki Fachrizal, Rabu, 15 April 2020 | 15:56 WIB

Masyarakat menggunakan masker untuk menghindari penularan virus Corona (COVID-19)

Konsumen lebih terbuka dengan dunia digital dan aktifitas online. Selama masa darurat COVID-19, 70% responden SurveySensum COVID-19 Consumer Behavior Track menjajal setidaknya 1 kategori digital baru.

SurveySensum menanyakan lebih lanjut apa saja kategori yang baru pertama kali dicoba oleh para konsumen.

Hasilnya, 38% konsumen mengatakan baru mencoba berkonsultasi dengan tenaga medis secara online.

Konsumen layanan pendidikan online juga ikut naik 34 persen mengingat para siswa harus belajar di rumah.

Dalam hal ini layanan digital HaloDoc dan Ruang Guru meraup ceruk yang lebih besar dibanding sebelum COVID-19 merebak.

Teknologi yang mendukung konsumen bekerja di rumah turut mengalami peningkatan. Sebanyak 27 persen konsumen mencoba aplikasi dan perangkat lunak untuk bekerja seperti Microsoft, Zoom, Skype, dan sejenisnya.

Semakin banyaknya waktu di dalam rumah mendorong konsumen bereksplorasi dengan pilihan hiburan.

Misalnya, 25% konsumen untuk pertama kalinya menonton siaran hiburan digital seperti Netflix, Viu, dan sebagainya. Tak hanya hiburan, aplikasi belanja online dijajal oleh 20% konsumen sedangkan aplikasi fitness 13% konsumen.

Konsumen Harapkan Pelaku Usaha Lebih Berempati dan Tidak Serakah 

Di tengah situasi yang kurang menguntungkan bagi sebagian besar konsumen, pelaku usaha diharapkan lebih berhati-hati dalam memasarkan produk.

Di satu sisi, pelaku usaha memang harus tetap mempertahankan konsistensi identitas merek, namun di sisi lain konsumen tidak ingin para pemilik merek mengeksploitasi COVID-19 untuk mempromosikan produknya.

“Saat ini kita semua khawatir, cemas, sehingga para pelaku usaha diharapkan lebih menunjukkan simpati dan empatinya. Konsumen memahami bahwa pelaku usaha harus menjual produknya ke mereka, namun sebaiknya dengan cara yang lebih halus. Tidak bisa serta merta mengatakan ‘Anda harus minum ini supaya tidak tertular COVID-19’.”