Rajiv menuturkan, “Tunjukkan bahwa merek Anda ikut berkontribusi positif melawan COVID-19 misalnya dengan kegiatan sosial. Bisa juga dengan ikut mengedukasi konsumen bagaimana beradaptasi dengan situasi saat ini. Buktikan bahwa merek Anda ikut memperbaiki situasi dari sudut pandang yang lebih optimistis.”
Rajiv menambahkan, Ruang Guru adalah salah satu contoh yang baik. Alih-alih serakah mengeruk uang dari kegiatan belajar di rumah, aplikasi belajar online ini justru memberikan promosi akses gratis selama beberapa minggu bagi para pelajar.
Contoh lain adalah Gojek dan Grab yang ikut mengedukasi konsumen menghindari kontak fisik dengan mitra pengemudi saat mengirimkan makanan.
Kegiatan aktivasi dengan tujuan mendukung masyarakat, mengedukasi konsumen mengenai kesehatan, higienitas dan kebersihan memang menjadi sangat penting.
Untuk itulah pelaku usaha harus memahami perubahan perilaku konsumen secara terus-menerus.
Dengan demikian para pelaku usaha dapat lebih cermat mengidentifikasi mana sajakah kanal pemasaran yang dapat memberikan ROI (Return on Investment) tinggi.
Lebih lanjut Rajiv menekankan kepada pelaku usaha untuk semakin mengoptimalkan keberadaan produknya baik di pasar online maupun offline.
Hal ini terutama berlaku bagi produsen kebutuhan pokok, kesehatan dan higienitas yang masih akan terus menjadi incaran konsumen.
Fokus meningkatkan pertumbuhan penjualan online mutlak harus dilakukan mengingat konsumen pun mulai terbuka dengan pilihan berbelanja online.
Oleh karena itu pelaku usaha perlu melakukan optimalisasi UI/UX dari aplikasi maupun website e-commerce.