Find Us On Social Media :

Apple Daftarkan Secara Diam-diam Domain AppleCoronaVirus.com

By Adam Rizal, Kamis, 16 April 2020 | 13:00 WIB

Apple Store Italia

Apple dilaporkan baru saja mendaftarkan sebuah nama domain terbaru secara diam-diam. Domain dengan alamat AppleCoronaVirus.com tersebut resmi dikelola oleh Apple pada Jumat, (10/4/2020) lalu.

Kabar itu diperoleh dari catatan WHOIS Record, yang menunjukkan bahwa domain tersebut mencantumkan nama Apple Inc. sebagai registrant organization. Artinya, Apple merupakan pihak yang secara sah memiliki domain tersebut dan berhak mengatur domain secara penuh.

Berdasarkan catatan WHOIS Record, domain tersebut berlaku selama satu tahun sampai tanggal 10 April 2021 mendatang.

Alamat AppleCoronaVirus.com didaftarkan oleh Apple melalui CSC Corporate Domains, perusahaan yang melindungi nama domain untuk perusahaan besar seperti Apple.

Domain tersebut didaftarkan oleh Apple tak lama setelah raksasa teknologi ini mengumumkan kerja samanya dengan Google dalam upaya menangani persebaran Covid-19 seperti dirangkum MacRumors.

Kendati demikian, belum dapat dipastikan apa tujuan Apple "mengamankan" domain tersebut.

Belum lama ini, Apple dan Google sepakat bekerja sama untuk menggarap teknologi yang dapat digunakan untuk melacak persebaran Covid-19 guna menekan angka yang kian meluas.

Kerja sama Apple dan Google tersebut diumumkan oleh CEO kedua perusahaan, Tim Cook dan Sundar Pichai, melalui akun Twitter masing-masing pada Sabtu (11/4/2020) lalu.

Sebagai informasi, sistem pelacakan Covid-19 yang dirancang kedua raksasa teknologi ini akan memanfaatkan koneksi Bluetooth Low Energy (BLE) pada ponsel.

Pelacakan dilakukan dengan memindai sinyal Bluetooth dari ponsel-ponsel yang lokasinya berdekatan selama beberapa menit.

Data hasil pelacakan kemudian akan disimpan untuk penelusuran lebih lanjut. Selanjutnya, sistem akan memberikan notifikasi ke ponsel pintar jika pengguna berdekatan dengan orang yang positif Covid-19.

Pengguna juga akan diberikan instruksi langkah apa yang harus dilakukan apabila pernah berdekatan dengan pasien positif Covid-19.

Pengguna yang dinyatakan positif Covid-19 pun disarankan untuk melakukan update status pada aplikasi, agar sistem bisa memberikan notifikasi ke pengguna lain yang pernah berdekatan dengannya.

Data yang dihimpun oleh tersebut dapat dimanfaatkan oleh aplikasi badan kesehatan di setiap negara memanfaatkan API. API ini direncanakan dirilis pada pertengahan Mei 2020.