Beberapa waktu lalu, Waze telah menambahkan fasilitas yang memungkinkan penggunanya untuk menemukan rumah sakit rujukan terdekat sehubungan COVID-19 dengan mengetik beberapa kata kunci seperti “COVID”, “covid”, “coronavirus”, “corona virus”, dan “rumah sakit corona” di kolom pencarian tujuan seperti yang InfoKomputer berikan di sini. Begitu pula dengan informasi penutupan jalan.
Namun, tak hanya itu, Waze pun hari ini menegaskan bahwa ia terus menambah inisiatifnya untuk membantu berbagai pihak melawan wabah yang disebankan virus corona baru SARS-CoV-2 ini. Misalnya dengan terus menambahkan informasi, seperti halnya zona merah, secara spesifik per wilayah ke dalam peta; meluncurkan COVID-19 landing page; dan menghadirkan pin location personalities.
Insiatif-inisiatif yang dilakukan Waze ini pun menggandeng komunitas relawan dan para mitranya. Penambahan informasi secara spesifik per wilayah ke dalam peta Waze contohnya dilakukan oleh tim Crisis Response Waze serta Map Editor Waze yang merupakan bagian dari relawan Waze. Sementara, pin location personalities dilaksanakan bersama mitra Waze.
Pin location personalities membolehkan mitra Waze seperti penjual makanan dan kebutuhan lain untuk menaruh pin dari lokasi drive-through maupun pick up terhadap produk-produk yang dijualnya. Tujuannya agar pengguna Waze yang membeli produk-produk bersangkutan bisa mengambilnya dengan meminimalisasi kontak terhadap penjual pada lokasi-lokasi tersebut. Mitra Waze bisa memperbarui informasi mereka sehubungan pin tesebut agar sesuai.
Adapun COVID-19 landing page seperti namanya merupakan landing page Waze untuk COVID-19 yang beralamat di www.waze.com/covid19. Di sini pengunjung bisa menemukan informasi mengenai tempat pengecekan COVID-19 terdekat. Pemerintah juga bisa memasukkan data mengenai tempat pengecekan tersebut. Terdapat pula berbagai pertanyaan yang sering ditanyakan ke Waze sehubungan wabah COVID-19 beserta jawabannya.
Selain penegasan, Waze juga membagi data mengenai perubahan jumlah kilometer alias jarak yang ditempuh para pengguna Waze di Jakarta. Data tersebut menujukkan penurunan yang drastis mulai sekitar tanggal 13 Maret 2020. Belakangan penurunan yang terjadi mencapai lebih dari 60% dibandingkan rata-rata periode 11 sampai 25 Februari 2020. Hal serupa juga terjadi di Indonesia secara keseluruhan, seperti yang terlihat pada grafik di bawah. Penurunan rata-rata sebesar 71% itu tentu sejalan dengan imbauan pemerintah untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah untuk membantu memutus penyebaran COVID-19.
Gambaran perubahan persentase berkendara dalam sebulan di Indonesia.