Find Us On Social Media :

Begini Cara Jualan Makanan dan Minuman Online Saat Pandemi Corona

By Adam Rizal, Selasa, 21 April 2020 | 15:00 WIB

Ilustrasi Bisnis Online Makanan

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah di Indonesia menggenjot permintaan jasa transaksi online, baik itu belanja melalui marketplace, e-commerce, ataupun pemesanan makanan melalui aplikasi pengantaran.

Perusahaan e-commerce enabler SIRCLO mengungkapkan peningkatan permintaan terjadi pada produk makanan dan minuman (Food&Beverages/F&B) mencapai 143 persen dari Februari hingga Maret 2020.

"Produk-produk seperti minuman kemasan instan, jus kemasan, dan susu, mengalami kenaikan tertinggi. Ini diikuti dengan produk makanan kemasan yang bersifat tahan-lama, seperti biskuit, saus, dan camilan-camilan," kata Chief Executive Officer dan Founder SIRCLO, Brian Marshal lewat keterangan tertulis.

SIRCLO juga mengungkapkan bahwa lonjakan pembelian produk makanan dan minuman terus berlanjut hingga bulan April. Total pembelian online hingga minggu kedua April sudah mencatatkan 1,5 kali lipat dari Februari.

Selain itu, SIRCLO memprediksi bahwa pertumbuhan pembelian F&B online dari Februari ke April akan mencapai 261 persen.

Tips Jualan Online

Sama seperti industri ritel dan kegiatan belajar-mengajar yang kini berpindah ke ranah digital, bisnis F&B pun harus menggencarkan strategi pemasaran online mereka.

Langkah ini penting dilakukan, tidak hanya agar perusahaan dapat tetap beroperasi selama wabah, tetapi juga untuk kesuksesan jangka panjang di era yang berbasis teknologi.

Untungnya, saat ini transformasi usaha dari offline ke online menjadi semakin mudah. Menurut SIRCLO, ada setidaknya tiga kanal penjualan yang bisa dimanfaatkan untuk produk F&B.

Pertama, mereka bisa memiliki website sendiri. Hal itu bisa juga dilakukan dengan template dari SIRCLO Store, dimana penjual dan pembeli dapat terhubung secara langsung melalui website.

Kedua, bisnis F&B bisa mulai membuka toko dan berjualan melalui platform marketplace seperti Tokopedia, Blibli, Shopee, Bukalapak.

Ketiga, aplikasi komunikasi seperti WhatsApp Business memudahkan penjual untuk berhubungan langsung dengan end-customer mereka dalam memproses transaksi.

Dengan opsi tersebut, setiap orang bisa mulai berjualan online secara praktis, bahkan tanpa perlu kemampuan mendalam di bidang IT. Menurut SIRCLO, hambatan untuk memasuki (barrier to entry) kanal penjualan digital hampir tidak ada.

"Melalui kekuatan digitalisasi, inovasi, dan adaptasi, bisnis F&B bisa tetap bertahan di tengah wabah Covid-19 dan PSBB yang diberlakukan pemerintah. Kuncinya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi digital untuk tetap berinteraksi dengan pelanggan," demikian Brian.