Contoh penerapan Artificial Intelligence (AI) di perusahaan kini mulai banyak ditemui, termasuk di perusahaan Food & Beverage (F&B).
Coca-Cola dapat menjadi salah satu referensi contoh penerapan AI di perusahaan F&B. Penerapan AI dan big data mendayai hampir semua langkah bisnis yang dilakukan oleh perusahaan minuman berkarbonasi ini.
AI adalah fondasi yang melandasi inisiatif bisnis Coca-Cola karena Coca-Cola ingin menciptakan pengalaman tentang kecerdasan, dan AI sebagai intinya.
Coca-Cola adalah perusahaan minuman terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 500 brand dan menyajikan lebih dari 1,9 miliar minuman tiap harinya.
Coca-Cola memasarkan produknya di lebih dari 200 negara. Dan di tiap pasarnya, Coca-Cola memasarkan produk yang berbeda berdasarkan cita rasa, kandungan gula, dan kalori, sesuai preferensi lokal. Hal ini juga demi memenangkan persaingan dengan rival lokal.
Untuk tetap berada di posisi terdepan di tiap pasar, Coca-cola harus memahami preferensi lokal. Untuk itu Coca-cola harus memiliki dan menganalisis data dalam jumlah sangat besar dari berbagai sumber untuk bisa menentukan brand yang akan disukai pasar
Apa contoh penerapan AI dalam bisnis Coca-Cola?
- Memasang virtual assistant berupa AI bot pada mesin vending sehingga konsumen dapat menikmati racikan minuman kesukaannya di mesin vending di mana saja.
- Menggunakan algoritme AI pada mesin vending agar mesin dapat menyesuaikan "mood" dengan lokasi penempatan mesin.
- Memanfaatkan dan menganalisis data untuk membuat minuman yang lebih sesuai selera lokal maupun menciptakan minuman bercita rasa baru
- Menganalisis media sosial untuk memahami di mana, kapan, dan bagaimana konsumen mengonsumsi minuman Coca-cola; dan mencari tahu produk terpopuler di lokasi tertentu (lebih dari 90% konsumen membuat keputusan pembelian berdasarkan content media sosial).
- Mengembangkan teknologi image recognition untuk memverifikasi kupon/struk pembelian terkait program loyalty & reward.