Find Us On Social Media :

Pastikan Jaringan Stabil, Operator Seluler Kucurkan Rp2 Triliun

By Adam Rizal, Rabu, 22 April 2020 | 15:00 WIB

Ririek Ardiansyah Resmi Jadi Presiden Direktur Telkom

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Ririek Adriansyah mengatakan industri telekomunikasi telah mengucurkan dana sebesar Rp2 triliun dari berbagai operator seluler di Indonesia kala pandemi virus corona.

Dana itu dikucurkan untuk memastikan kualitas jaringan, insentif akses internet gratis untuk dunia pendidikan digital. Sementara itu pengeluaran untuk memastikan kualitas jaringan tersebut tak diiringi oleh peningkatan pendapatan. Karena itu, operator seluler juga butuh intensif dari pemerintah imbas terdampak pandemi virus corona.

"Pada situasi saat ini, di telekomunikasi ini kita merasa paling jarang diberikan intensif, kita meminta agar bisa melalui fase yang berat ini dengan tetap memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan juga tetap meningkatkan telekomunikasi dengan baik," kata Ririek dalam konferensi virtual.

Ia mengatakan peningkatan traffic belum tentu menandakan peningkatan pendapatan operator karena peningkatan pendapatan ini sangat bergantung pada daya beli masyarakat.

"Jadi traffic naik, tapi pemasukan flat saja," ungkap Ririek.

Ririek juga mengatakan dengan kondisi saat ini, konsumen menuntut harga data internet lebih terjangkau dari biasanya. Ririek melihatnya karena perekonomian masyarakat terkena imbas pandemi corona.

Ririek menjelaskan, para pemain operator seluler berusaha mempertahankan daya beli konsumen ritel selama pandemi berlangsung. Bila daya beli masyarakat berkurang, praktis akan mengurangi pengguna internet.

Ririek mengatakan industri telekomunikasi sehat mengacu pada tiga hal. Pertama adalah harga layanan harus terjangkau yang mampu dibeli masyarakat. Kedua pelakunya dan industrinya harus sustain (berkesinambungan) agar bisa terus beroperasi dan memberikan layanan berkualitas bagi masyarakat. Ketiga adalah harus terjangkau merata ke masyarakat di seluruh pelosok daerah.

"Untuk bisa memenuhi ketiga ini kita harapkan paling tidak sementara ini berbagai keringanan bisa diberikan oleh pemerintah dalam hal ini berbagai pemungutan atau pajak. Termasuk juga adanya kebijakan beberapa pemda yang membebankan biaya untuk pembangunan kabel di berbagai wilayah tentunya ini akan menimbulkan high cost economy," ujar Ririek.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan pihaknya menampung segala masukan terkait insentif ini. Ia mengatakan akan membuat sebuah regulasi telekomunikasi yang efektif untuk membicarakan soal insentif ini.

"Pemerintah dan industri dapat melakukan forecasting bersama-sama dengan data dan informasi yang akurat sehingga kebijakan dan regulasi yang ditempuh benar benar efektif menjaga keberlangsungan telekomunikasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap dunia digital," ucap Johnny.