Find Us On Social Media :

Machine Vision, Kunci Pertumbuhan Industry 4.0 di Kawasan Asia Pasifik

By Liana Threestayanti, Kamis, 23 April 2020 | 09:30 WIB

Machine vision diprediksi GlobalData akan menjadi kunci bagi pertumbuhan Industry 4.0 di kawasan Pasifik.

Machine vision diprediksi GlobalData akan menjadi kunci bagi pertumbuhan Industry 4.0 di kawasan Pasifik.

Machine vision diperkirakan akan tumbuh pesat selama lima tahun ke depan di kawasan Asia Pasifik.

Pertumbuhan machine vision di kawasan ini tak lepas dari peran Asia Pasifik sebagai manufacturing hub dunia. 

Bahkan wabah virus corona yang melanda di berbagai kawasan di dunia, termasuk Asia Pasifik, disebut perusahaan data dan analytics itu dapat menjadi katalisator penting bagi adopsi machine vision dan inisiatif Industry 4.0 oleh industri manufaktur.

Machine vision adalah salah satu cabang Artificial Intelligence yang tumbuh cepat. Dengan machine vision, mesin dapat memiliki kemampuan 'melihat' seperti manusia--menangkap dan mengidentifikasi gambar, serta membuat keputusan. Berkat teknologi, seperti Fuzzy Logic, Neural Networks dan Deep Learning, celah antara human vision dan machine vision pun semakin kecil. 

“Didorong oleh deep learning, machine vision seharusnya akan menciptakan jenis penggunaan baru aplikasi, sehingga akan menghadirkan potensi pendapatan. China, Taiwan, dan India menjadi destinasi utama manufaktur dan memiliki unit-unit produksi terdepan. Maka Asia Pasifik seharusnya menjadi kawasan dengan pertumbuhan utama untuk aplikasi machine vision. Tumbuhnya permintaan akan sistem robotika yang dipandu sistem vision untuk menjaga kapasitas produksi dan mengurangi ketergantungan pada manusia akan mendorong lebih jauh lagi adopsi machine vision,” jelas Sunil Kumar Verma, Lead ICT analyst, GlobalData.

Meski di pasar Asia masih terbilang baru, machine vision tumbuh dengan cukup signifikan berkat masuknya para pendatang baru, sehingga mengurangi konsentrasi pada industri tertentu. Selain para vendor yang sudah sejak lama memilik dan mengembangkan sendiri teknologi machine vision, seperti Panasonic dan Keyence. Ada beberapa pendatang baru yang lebih menyukai cara anorganik untuk hadir di pasar ini. Misalnya Alibaba yang memiliki bisnis machine vision dengan  mengakuisisi InfinityAR dan Omron yang mengakuisisi Microscan.

Para vendor ini menawarkan produk dan layanan yang cukup bervariasi dan terspesialisasi mengikuti kebutuhan proses tertentu. Misalnya, Omron, Panasonic, dan Toshiba datang dengan gambar-gambar hasil analisis solusi sistem machine vision untuk melakukan inspeksi penampilan (appearance), karakter, positioning, dan cacat. Sony menawarkan sensor CMOS untuk melakukan otomatisasi proses manufaktur. Solusi lainnya yang mencakup berbagai area manufaktur adalah  Smart Test & Measurement Systems, Defects Detection, dan Automated Handling & Integration.  

“Industry 4.0 membangkitkan perhatian sebagian besar negara di Asia Pasifik, yang selanjutnya akan menciptakan permintaan akan produk dan layanan machine vision," ujar Sunil. Namun ia mengingatkan bahwa ketiadaan standar bisa menjadi kendala. "Meski demikian, peningkatan daya komputasi, kemajuan machine learning dan AI dalam menciptakan mesin-mesin cerdas akan memicu lompatan kuantum pada adopsi maupun pendapatan machine vision," Sunil Kumar Verma mengemukakan prediksinya.