Find Us On Social Media :

Tekan Emisi, Google Gunakan Platfom Komputasi Cerdas Carbon-aware

By Liana Threestayanti, Kamis, 23 April 2020 | 14:45 WIB

Mengurangi emisi karbon, Google mengimplementasikan carbon-intelligent computing platform di pusat datanya.

Mengurangi emisi karbon, Google mengimplementasikan carbon-intelligent computing platform di pusat datanya. 

Dunia dan gaya hidup masyarakat dan bisnis masa kini yang selalu terkoneksi ke jaringan, berpusat pada aplikasi dan cloud memaksa data center bekerja lebih keras. Di sisi lain, peningkatan komputasi di data center juga berarti penggunaan listrik dan emisi karbon bertambah, yang pada gilirannya akan berpengaruh pada  iklim global. 

Sebagai penyedia layanan OTT global, Google mengoperasikan pusat data hyperscale di 21 lokasi yang tersebar di seluruh dunia. Data center Google memroses lebih dari 80.000 search query per detik atau lebih dari 3,8 miliar pencarian per hari. Bisa dibayangkan berapa besar energi yang dibutuhkan data center Google untuk terus tersedia bagi pelanggannya.

Sejak tahun 2007, data center Google sudah mencapai karbon netral.Langkah berikutnya yang dilakukan Google adalah membuat data centernya menggunakan energi yang bebas karbon selama 24x7.  

Platform Komputasi Carbon-Aware

Inovasi terbaru Google untuk pusat datanya adalah carbon-intelligent computing platform. Platform yang dikembangkan oleh satu tim kecil engineer ini dirancang untuk mengalihkan sumber daya data center dari listrik ke sumber energi rendah karbon, seperti angin dan sinar matahari, saat sumber energi terbarukan itu sedang tersedia dalam jumlah sangat banyak dan saat proses komputasi sedang tinggi.

Proses pengalihan ini dilakukan tanpa hardware komputer tambahan dan tidak berdampak pada layanan Google yang berjalan di data center, seperti Search, Maps, dan YouTube. Seperti kita ketahui layanan-layanan tersebut dibutuhkan pengguna tiap saat.  

Membandingkan Dua Prakiraan

Setiap hari, di tiap data center milik Google, platform cerdas tersebut akan membandingkan dua jenis prakiraan untuk esok hari. Pertama adalah prediksi perubahan rata-rata intensitas karbon dari sumber energi listrik lokal tiap jam sepanjang hari. Kedua adalah prediksi kebutuhan listrik pusat data tiap jam untuk melakukan proses komputasi dalam periode yang sama. 

Kemudian, Google menggunakan dua prakiraan tersebut untuk mengoptimalisasi guideline dari jam ke jam untuk menyesuaikan tugas-tugas komputasi dengan waktu-waktu di mana energi rendah karbon bisa digunakan. Google menilai langkah ini berhasil meningkatkan konsumsi energi rendah karbon di data centernya.

Pengalihan Antarpusat data

Versi awal platform komputasi carbon-intelligent ini memfokuskan pada pengalihan proses komputasi ke waktu-waktu yang berbeda sepanjang hari dalam satu data center. Google menyatakan platform ini juga memungkinkan compute task dialihkan dari satu data center ke data center lainnya. 

Di masa depan, Google akan mengalihkan beban kerja komputasi berdasarkan waktu dan lokasi agar dapat memaksimalman pengurangan emisi CO2.