Find Us On Social Media :

Gunakan Blockchain TradeLens, PT SPIL Perluas Akses Bagi Pelanggan

By Liana Threestayanti, Kamis, 30 April 2020 | 11:45 WIB

PT SPIL bergabung dengan TradeLens, sebuah platform pelayaran digital berbasis teknologi blockchain dari A.P. Moller - Maersk dan IBM.

PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL)  telah bergabung dengan TradeLens, sebuah platform pelayaran digital berbasis teknologi blockchain, yang dikembangkan bersama oleh A.P. Moller - Maersk dan IBM.

Melalui transformasi ini, sebagai perusahaan penyedia layanan pengiriman laut, SPIL berharap dapat memberikan pengalaman yang lebih kaya dengan memberikan akses internasional yang lebih luas. Selain tentunya membekali pelanggan dengan kemampuan untuk memesan, melacak pengiriman, atau mengatur pembayaran melalui aplikasi mySPIL.

Platform TradeLens sendiri akan memudahkan para anggota pengguna platform dalam melacak kontainer dan memperoleh informasi satu sama lain dengan lebih efisien dan akurat. Selain itu, platform TradeLens memungkinkan transformasi digital dari proses pengiriman yang berbasis kertas untuk menghasilkan data end-to-end secara instan sekaligus bersifat permanen atau tidak dapat diubah.

SPIL juga sudah melakukan transformasi digital di seluruh organisasinya, mulai dari pelayanan operasional di bagian depan yang melayani pelanggan hingga pendukung yang kuat guna mengikuti permintaan pelanggannya yang menginginkan adanya akses dan layanan untuk melacak pengiriman kontainer. 

Transformasi tersebut dimulai dengan implementasi pemesanan baru bagi pelanggan melalui aplikasi mySPIL dan situs untuk memberikan pelanggan pengalaman yang lebih baik, yang terus dikembangkan untuk mendapatkan layanan akses luar negri yang lebih luas.

Tan Wijaya, Presiden Direktur IBM Indonesia mengatakan “Mempelajari transformasi yang dilakukan SPIL, kami yakin bahwa TradeLens dan implementasi teknologi blockchain di berbagai bentuk layanan akan bermanfaat bagi semua pemangku kepentingan dalam ekosistem logistik dan mendorong perdagangan modern di semua level, yang menjadi bisnis utama SPIL. Adopsi teknologi blockchain di sini bisa membantu pelaku bisnis dalam mendefinisikan kembali keterkaitan mereka di pasar melalui peningkatan kepercayaan, transparansi, dan kolaborasi baru.”

Sementara itu, Yudi Mulyawan, CTO PT SPIL menegaskan bahwa dalam bisnis logistik, digitalisasi bukan lagi sekadar "nice to have" tetapi sudah menjadi suatu bagian yang penting dalam proses bisnis. "Seluruh bagian yang berhubungan dengan pelanggan kami telah dapat diakses secara digital, dan bergabungnya kami dengan TradeLens memudahkan kami untuk menyatukan platform kami agar bisa lebih luas diakses oleh pelanggan, dan memudahkan transaksi digital secara lengkap dari awal hingga akhir," ujar Yudi Mulyawan.

Mike White, CEO GTD Solutions and Head of TradeLens mengungkapkan “Dengan bergabungnya SPIL di TradeLens, pelaku bisnis pelayaran dari berbagai negara dapat mengakses ekosistem yang lebih luas yang menjangkau seluruh dunia logistik mulai dari pihak bea dan cukai, agen pelayaran hingga pelayaran internasional dan nasional. Alur yang dapat diandalkan, informasi yang dapat dipercaya dan kemampuan platform TradeLens untuk membantu kesulitan dengan menggantikan proses berbasis kertas dengan digital mendorong industri untuk bertransformasi lebih luas lagi."

Sebelumnya, pada pertengahan Februari lalu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Indonesia juga telah bergabung dengan TradeLens.

Baca jugaGunakan Blockchain, Ditjen Bea Cukai Pangkas Biaya, Tingkatkan Transparansi Logistik

Nilai pengiriman barang lintas perbatasan internasional mencapai lebih dari USD 16 triliun setiap tahunnya dan sekitar 80 persen diantaranya dikirim melalui laut di mana SPIL sangat berperan.

Prosedur pengiriman berbasis kertas menyebabkan sejumlah kendala yang dirasakan di seluruh rantai pasokan global, termasuk informasi yang tidak konsisten dan tidak akurat, keterlambatan, dan gangguan (karena pengecekan manual dan input data). Berbagai kendala lainnya adalah ketidakmampuan untuk memberikan penilaian risiko yang menyeluruh, promosi yang kompleks, komunikasi antarpemangku kepentingan yang tidak efisien dan mahal, serta kurangnya transparansi.

Lingkup platform TradeLens telah berkembang di lebih dari separuh dunia kargo pelayaran dan ekosistem ini telah memiliki lebih dari 160 anggota. Platform ini bisa diperoleh secara mudah dan menggunakan open APIs yang bisa diakses kapan saja. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi situs ini.