Samsung mencatat adanya kenaikan tren pencarian perangkat tablet elektronik, selama diberlakukannya kebijakan work from home (WFH).
Hal tersebut disampaikan oleh Head of IM Product Marketing Samsung Indonesia, Denny Galant di sela peluncuran online Galaxy Tab S6 Lite yang digelar Samsung.
"Di masa-masa WFH, search (pencarian) terhadap tablet justru naik, termasuk pencarian (kata kunci) 'Galaxy Tab' yang meningkat sebesar 20 persen," ujar Denny.
Denny menjelaskan bahwa data tersebut diambil berdasarkan pantauan Samsung, serta tren pencarian kata kunci berdasarkan Google Search Trends di Indonesia.
Nah, apabila intensitas pencarian di internet meningkat, apakah hal tersebut berpengaruh terhadap performa penjualan tablet Samsung selama WFH?
Denny sayangnya belum bisa menjawab pertanyaan tersebut. Namun, ia memberikan data tahun lalu bahwa bisnis tablet Samsung di Indonesia sendiri dinilai berkembang pesat.
"Sepanjang 2019, bisnis tablet Samsung di Indonesia itu tumbuh di kisaran angka 20 persen," jelas Denny.
Denny mengklaim bahwa pada 2019 lalu, pangsa pasar (market share) Samsung di pasar tablet Tanah Air mencapai lebih dari 50 persen.
"Sedangkan untuk segmen middle di kisaran harga Rp 4 juta sampai Rp 9 juta, angka market share kami cukup besar, berkisar di atas 70 persen," klaim Denny.
Produksi Galaxy Tab S5e Disetop
Sebagai informasi, Galaxy Tab S6 Lite yang baru diluncurkan Samsung merupakan perangkat tablet kelas menengah. Sebab, harganya dibanderol Rp 7 juta (4 GB/64 GB) dan Rp 7,3 juta (4 GB/128 GB).
Diketahui, di segmen ini ada pula Galaxy Tab S5e, yang harganya dipatok sedikit lebih mahal dibanding Galaxy Tab S6 Lite, yakni Rp 7,5 juta dengan kapasitas RAM dan storage serupa.