Black Shark secara resmi meluncurkan Black Shark 3 dan Black Shark 3 Pro di Indonesia. Dari penamaaannya, jelas versi Pro memiliki spesifikasi lebih tinggi. Namun secara umum, keduanya juga memiliki kesamaan.Black Shark 3 series dipersenjatai dengan SoC Qualcomm Snapdragon 865 yang dilengkapi dengan mesin AI generasi ke-5 dan Elite Gaming. Keduanya juga sama-sama menyematkan sistem pendingin cair generasi ke-4 pertama di dunia yang memiliki struktur "sandwich" dengan menempatkan pipa pendingin panjang di kedua sisi papan utama. Black Shark 3 dan 3 Pro memiliki pengaturan tiga kamera yang sama, yang terdiri dari kamera utama 64MP, kamera dengan 13MP untuk foto ultra-wide, dan kamera 5MP untuk tangkapan bokeh. Mode super night pada RAW Domain memberikan hasil yang jelas dan terang pada malam hari.Untuk kenyaman saat bermain game, fitur untuk kendali (control) banyak disematkan. Diantaranya peningkatan kemampuan Master Touch ke versi 3.0 yang dilengkapi dengan empat sensor sensitif tekanan, yang memungkinkan zona tekan menjadi 48% lebih besar dari sebelumnya. Sensitivitas ini merespon pada tingkatan tekanan yang berbeda–beda.Black Shark 3 Pro menggunakan layar AMOLED berukuran 7,1 inci dengan resolusi 2K (3120 x 1440), sedangkan Black Shark 3 punya layar AMOLED berukuran 6,67 inci dengan resolusi FHD+. Berkat teknologi MEMC oleh chipset gambar yang independen, baik Black Shark 3 maupun Black Shark 3 Pro dapat meningkatkan laju frame video dari 25Hz ke 90Hz.Dengan kemampuan Touch Reporting Rate 270Hz terbaik dunia, Black Shark 3 dan Black Shark 3 Pro memiliki latensi layar sentuh terendah di dunia dengan 24 ms yang memungkinkan respon lebih cepat.
Black Shark 3 Pro