BSA menyampaikan bahwa penggunaan internet mengalami peningkatan sebagai akibat dari pandemik Covid-19, akibat pemerintah berbagai negara menerapkan kebijakan beraktivitas di rumah atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah Indonesia.
Kebijakan ini memang bisa membantu bisnis dan roda ekonomi dapat terus berjalan, tetapi menimbulkan risiko lain yaitu dalam hal kejahatan siber.
Sebab pada periode pandemi ini, sebagian besar pekerja akan memanfaatkan jaringan dan perangkat milik mereka, dan bukan milik perusahaan.
“Bekerja di dalam lingkungan kantor artinya pegawai menggunakan fasilitas kerja dari kantor, yang dilindungi oleh tim TI dengan hanya memiliki satu pintu akses ke perangkat lunak. Sedangkan di rumah, pegawai akan menggunakan perangkat pribadi yang menghadirkan celah baru,” ujar Senior Director BSA Tarun Sawney.
Kemunculan celah baru ini turut memicu peretas untuk mencoba memasuki dan membobol sistem keamanan pengguna internet guna mencuri informasi penting.
Sawney menyebutkan tiga hal yang berpotensi sebagai celah keamanan tersebut.
Hal pertama yaitu aplikasi e-mail atau pesan instan yang kerap mencoba menipu pengguna via tautan atau berkas lampiran berbahaya atau berasal dari kontak yang tidak dikenal.
Hal kedua, lanjut Sawney, yaitu kata kunci yang mudah ditebak. Hal ketiga yaitu penggunaan software versi tidak aman akibat tidak mendapatkan update.
Karenanya, Sawney menyebut salah satu langkah yang dapat dilakukan pengguna untuk menjaga keamanan siber mereka adalah dengan menggunakan software berlisensi resmi alias legal.
Sebab, software karya perusahaan berlisensi karya ternama umumnya telah dilengkapi dengan sistem keamanan yang dapat menjadi tahap perlindungan awal untuk pengguna. Selain itu, software berlisensi juga mendapatkan update secara berkala.
Sawney juga menyebut meski tidak dapat menjamin keamanan sepenuhnya, menggunakan software berlisensi artinya pengguna memiliki dukungan pasti dari perusahaan pengembang yang akan bergerak secepatnya untuk memperbaiki masalah saat menemukannya, melalui patch.
Tidak hanya software resmi, pengguna perusahaan juga disarankan untuk menggunakan software segmen bisnis dan bukan segmen konsumen biasa, sebab segmen bisnis dinilai memiliki sistem keamanan lebih baik.