Find Us On Social Media :

Airbnb PHK Ribuan Karyawan Akibat Kondisi Bisnis yang Kian Sulit

By Adam Rizal, Jumat, 8 Mei 2020 | 09:30 WIB

Ilustrasi aplikasi airbnb

AirBnB akan segera merumahkan 1.900 orang karyawannya, atau setara dengan 25 persen dari total jumlah karyawan AirBnB saat ini. Langkah pahit ini terpaksa dilakukan seiring menurunnya bisnis penginapan akibat wabah Covid-19. 

Dalam memo yang disebar ke karyawan, CEO Airbnb Brian Chesky mengatakan keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK) ini diambil karena pemasukan Airbnb turun drastis akibat pandemi virus corona di berbagai negara.

Pemasukan Airbnb tahun ini diprediksi hanya separuh dari total pemasukan pada 2019 lalu. Hal ini tidak lepas dari munculnya kebijakan karantina di berbagai negara, yang membuat Airbnb menerima banyak pembatalan pesanan kamar.

"Kita sedang melewati krisis paling mengerikan sepanjang sejarah AirBnB. Meski wabah mulai mereda, namun perjalanan global menjadi diam tak bergerak, dan bisnis Airbnb kena pukulan keras," tulis Chesky.

Namun manajemen AirBnB menunjukkan sikap yang elegan. Karyawan yang dirumahkan bakal dibantu dicarikan pekerjaan melalui program alumni (karyawan yang telah keluar dari Airbnb dan bekerja di tempat lain).

Airbnb sendiri saat ini memiliki sekitar 7.500 karyawan. Seperti diungkap The Information, langkah PHK ini diharapkan dapat menghemat anggaran antara 400 juta hingga 500 juta dollar AS per tahun.

Airbnb juga telah mengumumkan kebijakan pembatalan pesanan yang lebih fleksibel. Pemesan bisa mengubah waktu kapan saja mereka inginkan.

Kebijakan itu menguntungkan pengguna, tapi pemasukan host atau pemilik penginapan jadi tertahan.

Chesky mengatakan ada dua tantangan yang menghadang pelaku industri hospitality macam AirBnb.

Pertama, belum jelas kapan orang-orang akan mulai bepergian lagi. Kedua, kalaupun mereka sudah mulai melancong, kondisinya tak akan sama seperti dulu lagi.