Pada akhir tahun 2018, IDC memprediksikan jumlah data yang diciptakan, ditangkap, direplikasi, dan dikonsumsi di dunia atau bisa dibilang keseluruhan data di dunia, akan terus bertumbuh signifikan setidaknya sampai tahun 2025. Kala itu IDC memprediksikan bahwa jumlah data secara global tersebut akan mencapai 33 ZB (zettabyte; 1 miliar TB) pada tahun 2018, serta akan terus bertumbuh menjadi 175 ZB pada tahun 2025. IDC pun memperkirakan jumlah data secara global itu akan mencapai sekitar 50 ZB pada tahun 2020. Namun, beberapa hari lalu, IDC memprediksikan jumlah data yang diciptakan, ditangkap, direplikasi, dan dikonsumsi di dunia akan mencapai lebih dari 59 ZB pada tahun 2020 ini. Penyebabnya bertumbuh lebih pesatnya jumlah data secara global bersangkutan diyakini IDC adalah wabah COVID-19.
"Pertumbuhan dari Global DataSphere — Global DataSphere IDC mengukur jumlah data yang diciptakan dan dikonsumsi di dunia setiap tahunnya — adalah digerakkan lebih oleh data yang kita konsumsi dan analisis dari apa yang kita ciptakan," ujar David Reinsel (Senior Vice President, Global DataSphere, IDC). "Tentu saja data harus diciptakan sebelum ia bisa dianalisis, tetapi recursion rate dari data — laju suatu data yang sama diproses kembali — terus bertumbuh secara eksponensial mendorong DataSphere yang unik turun ke 10% dari keseluruhan DataSphere," jelas David Reinsel.
Data unik adalah data yang diciptakan dan ditangkap, sedangkan data replikasi adalah data yang dikopi dan dikonsumsi. Rasio dari data unik terhadap date replikasi adalah 1:9. Namun, tren yang ada saat ini adalah perlahan-lahan bergeser ke lebih sedikit data unik dan lebih banyak data replikasi. IDC pun memperkirakan bahwa pada tahun 2024 rasio data unik terhadap data replikasi akan menjadi 1:10.
Perkiraan peningkatan Global DataSphere pada tahun 2020 yang disebabkan oleh wabah COVID-19 oleh IDC juga karena bertambahnya konsumsi dari data replikasi. Sementara, kehadiran data unik baru terhambat oleh wabah COVID-19 bersangkutan. IDC sendiri memprediksikan pertumbuhan Global DataSphere akan terus terjadi setidaknya sampai tahun 2024 dengan compound annual growth rate sebesar 26%.
"Kita hidup di suatu dunia yang makin video-enabled dan video-assisted, dan mengonsumsi makin banyak video hiburan setiap tahunnya — ini adalah faktor-faktor kunci mendorong pertumbuhan dari Global DataSphere," ucap John Rydning (Research Vice President, Global DataSphere, IDC). "Pada waktu yang sama, kita secara bertahap makin menggunakan secara produktif data video yang kita tangkap, yang berkontribusi kepada pertumbuhan data produktivitas dalam DataSphere," tambah John Rydning.
IDC memperkirakan pada tahun 2024, data hiburan akan memiliki porsi 40% dari Global DataSphere. Namun, kategori data yang bertumbuh paling cepat sampai tahun 2024 adalah produktivitas/embedded. Pada tahun 2024, data produktivitas/embedded akan memiliki porsi 29% dari Global DataSphere.
Secara sudut pandang lebih besar, IDC memprediksikan jumlah data yang diciptakan dalam waktu tiga tahun ke depan di dunia akan lebih banyak dari data yang diciptakan selama lebih dari tiga puluh tahun terakhir di dunia. Sementara, untuk lima tahun ke depan, data yang diciptakan secara global akan lebih dari tiga kalinya data yang diciptakan secara global lima tahun sebelumnya.