Find Us On Social Media :

Pendapatan Samsung Turun Akibat Corona, Bisnis Layar Paling Parah

By Adam Rizal, Rabu, 13 Mei 2020 | 13:30 WIB

Ilustrasi panel layar Samsung

Samsung Electronics melaporkan pendapatan kuartal pertamanya 2020 turun 7,6 persen dibanding periode sama tahun lalu menjadi hanya 55,33 triliun won. Pandemik virus corona (Covid-19) melemahkan performa bisnis Samsung Januari-Maret 2020.

Laba operasional Samsung lebih rendah sebesar 0,7 triliun won kuartal-ke-kuartal menjadi 6,45 triliun won.

Dibanding dengan tahun sebelumnya, laba operasional meningkat sebesar 0,2 triliun won dengan peningkatan produk dalam bisnis seluler dan diversifikasi tambahan basis pelanggan di layar OLED seluler.

Pada kuartal tersebut, pergerakan mata uang asing tidak banyak berdampak pada keseluruhan laba operasi karena efek positif dari dolar dan euro AS yang lebih kuat terhadap won.

Penghasilan dari bisnis memori membaik karena permintaan solid terutama dari server dan PC, sementara permintaan dari ponsel tetap stabil.

Keuntungan dari bisnis chip naik karena pasokan komponen seluler meningkat ke pelanggan utama dan bisnis pengecoran logam komponen mengalami penurunan laba karena permintaan yang lebih rendah untuk komputasi kinerja tinggi (HPC) dari China.

Dalam bisnis panel layar, layar seluler mencatat penurunan pendapatan di tengah musim yang lemah dan penjualan yang lebih rendah di China karena penghentian produksi terkait Covid-19.

Bisnis komunikasi seluler keuntungannya meningkat dari kuartal sebelumnya dan dari tahun sebelumnya meskipun penjualan melemah menjelang akhir kuartal pertama.

Divisi elektronik konsumen Samsung membukukan pendapatan yang lebih rendah karena musim yang lebih lemah dan dampak dari Covid-19 memengaruhi hasil triwulanan.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, laba dari bisnis TV menurun di tengah tekanan harga dari persaingan yang semakin ketat, sementara peralatan rumah tangga menunjukkan peningkatan di balik kuatnya penjualan produk-produk premium baru.

Pada kuartal kedua, Samsung mengharapkan bisnis memori tetap solid, tetapi pendapatan keseluruhan diprediksi cenderung turun dari kuartal sebelumnya karena COVID-19 secara signifikan akan mempengaruhi permintaan untuk beberapa produk inti.