Majalah Forbes menyusun peringkat “Forbes Global 2000” secara berkala tiap tahun. Daftar ini dianggap sebagai salah satu peringkat perusahaan paling berpengaruh dan dijadikan acuan di dunia karena didasarkan pada peringkat terintegrasi atas pendapatan, laba, aset, dan kapitalisasi pasar. Menurut daftar tersebut, Xiaomi membukukan pendapatan sebesar 29,8 miliar dolar AS (setara 447 triliun Rupiah), laba 1,5 miliar dolar AS (setara 22,5 triliun Rupiah), aset sebesar 26,4 miliar dolar AS (setara 396 triliun Rupiah), dan kapitalisasi pasar sebesar 31,5 miliar dolar AS (setara 472,5 triliun Rupiah). Pada tahun 2019, Xiaomi Corporation membukukan pendapatan melampaui 200 miliar renminbi untuk pertama kalinya, tepatnya 205,8 miliar renminbi (setara 432,8 triliun Rupiah) atau naik 17,7 persen year-on-year, menggambarkan tingkat pertumbuhan tahun majemuk (CAGR) selama 9 tahun sebesar 112 persen. Pencapaian laba bersih setelah disesuaikan berhasil melampaui ekspektasi pasar dengan angka 11,5 miliar renminbi (setara 24,2 triliun Rupiah) atau naik 34,8 persen year-on-year. Menurut laporan terbaru dari sejumlah lembaga penelitian, pengiriman smartphone Xiaomi mencatat pertumbuhan pada kuartal pertama (Q1) 2020 meski pasar mengalami penurunan. Menurut Canalys, pengiriman smartphone di seluruh dunia mengalami penurunan 13% YoY menjadi 272 juta unit, tetapi Xiaomi masih mencatat pertumbuhan 9% pada periode itu, mengungguli produsen smartphone besar lainnya.