Find Us On Social Media :

MediaTek Umumkan Validasi Cip MT2625 untuk LwM2M Melalui NIDD

By Cakrawala, Jumat, 15 Mei 2020 | 19:30 WIB

Ilustrasi MediaTek

Banyaknya perangkat IoT (internet of things) yang terkoneksi melalui jaringan seluler yang menggunakan teknologi akses 3GPP (3rd Generation Partnership Project — Gabungan dari berbagai organiasi yang mengembangkan standar komunikasi mobile) diperkirakan Ericsson akan mencapai sebanyak 5 miliar pada tahun 2025. Bertumbuh signifikan dari yang kurang dari 1,5 miliar pada tahun 2019 lalu. Dengan kata lain, perangkat IoT yang menggunakan jaringan seluler diprediksikan akan bertumbuh pesat. Nah, hari ini MediaTek mengumumkan telah divalidasinya Cip MT2625 miliknya untuk LwM2M melalui NIDD pada jaringan seluler SoftBank di Jepang. MediaTek mengklaim validasi tersebut sebagai kesiapan komersial pertama di dunia untuk LwM2M melalui NIDD yang menawarkan sejumlah keunggulan dari metode lain.

LwM2M (lightweight machine-to-machine) merupakan protokol dari Open Mobile Alliance. LwM2M seperti namanya diklaim menawarkan konsumsi daya yang rendah dan efisien dalam menggunakan data. LwM2M juga dirancang untuk melakukannya secara andal dan aman. Begitu pula dengan biaya yang diperlukan; LwM2M diyakini bisa menekan biaya.

Sementara, NIDD (non-IP data delivery) tidak menggunakan IP (internet protocol) dalam transmisinya. NIDD ini didefinisikan pada 3GPP untuk NB-IoT (narrowband IoT). Karena tidak menggunakan IP, risiko perangkat IoT yang menggunakannya untuk diserang lebih kecil. Selain itu, daya yang dibutuhkan menggunakan NIDD juga diklaim lebih hemat.

MediaTek sendiri percaya bahwa IoT, tepatnya mMTC (massive machine-type-communication) akan menggerakan lebih dari setengah model penggunaan 5G. mMTC misalnya hadir pada meter pintar, pendeteksi asap, tracker logistik, peralatan rumah tangga, dan kota pintar. MediaTek pun yakin bahwa cip MT2625-nya bisa menjawab kebutuhan IoT di era 5G yang meningkat itu.

MediaTek menyebutkan MT2625 sebagai cip NB-IoT yang mendukung pita lebar (wideband) dan sampai empat pita (quad band). Hal tersebut memungkinkan suatu perangkat yang menggunakan MediaTek MT2625 untuk beroperasi di berbagai belahan dunia sehingga mengurangi biaya dan waktu pengembangannya. Pasalnya, belahan dunia yang berbeda, bahkan negara yang berbeda, belum tentu menggunakan frekuensi yang sama. Selain itu, MT2625 juga diklaim sebagai mikrokontroler yang memungkinkan banyak penggunaan kala dimanfaatkan pada perangkat IoT.