Fungsi pengolahan kecerdasan buatan (AI) biasanya ditangani oleh prosesor utama atau SoC di perangkat.
Sony belakangan mengumumkan rencana membuat sensor kamera yang mampu menjalankan tugas tersebut.
Sony mengklaim sensor yang akan dikembangkannya itu bakal menjadi sensor gambar pertama di dunia, yang memiliki Artificial Intellegence built-in.
Rancangan sensor Sony pun nanti tak ubahnya komputer mini, lengkap dengan logic processor dan memori, di samping komponen penangkap gambar.
Resolusi foto yang mampu ditangkap mencapai 12 MP, sementara video hingga 4K 60 FPS. Sensor bisa merekam foto atau video, ataupun tidak keduanya dan hanya menghasilkan metadata tentang apa yang dilihatnya.
Dengan begitu, sensor bakal mampu melakukan image recognition tanpa perlu menghasilkan gambar apa pun.
Jadi tugas-tugas seperti menganalisa atau menghitung obyek bisa dilakukan tanpa memindahkan data ke chip lain yang terpisah.
Metode demikian, menurut Sony, meningkatkan perlindungan privasi sekaligus memungkinkan analisa dan tracking obyek dengan sangat cepat.
Sebagaimana dihimpun Bloomberg, sensor kamera dimaksud nantinya memang akan ditujukan untuk keperluan ritel dan industri, bukan untuk konsumen secara umum.
Sony mencontohkan skenario menghitung pengunjung di sebuah tempat publik, memetakan panas dan kepadatan, atau mengukur perilaku pengunjung di lokasi-lokasi ritel.
Kendati ditujukan untuk pelanggan komersil, tak menutup kemungkinan sensor serupa juga bisa digunakan di perangkat konsumen.
Misalnya, untuk keperluan identifikasi pengguna dan obyek atau tracking obyek yang bergerak cepat saat merekam video.
Sony sendiri merupakan pemimpin pasaran sensor gambar dunia. Produknya dipakai oleh berbagai macam produk, mulai dari smartphone hingga kamera DSLR dan mirrorless.