Find Us On Social Media :

Tanggapi Kebijakan Baru AS, Huawei: Amerika Serikat Akan Rugi Sendiri

By Liana Threestayanti, Selasa, 19 Mei 2020 | 10:30 WIB

Guo Ping, Rotating Chairman Huawei dalam event Huawei Global Analyst Sunmit 2020 di Shenzhen, China.

Menanggapi tekanan Pemerintah AS, Huawei menyatakan langkah yang terus membatasi akses Huawei pada sejumlah elemen industri dan teknologi justru akan merugikan AS sendiri.

Dalam pernyataan yang dibacakan dalam event Huawei Global Analyst Summit (HAS) 2020 ke-17 di Shenzhen, kemarin, Huawei, menyatakan ketidaksetujuan dengan amandemen yang dibuat oleh Departemen Perdagangan AS atas aturan produk langsung, yang secara spesifik ditujukan kepada Huawei. 

Melalui aturan baru Foreign Direct Product Rule yang diterbitkan tanggal 15 Mei lalu, AS meminta semua perusahaan chipset yang menyuplai Huawei tapi memakai teknologi mereka, harus meminta lisensi khusus.

"Keputusan ini jelas sewenang-wenang dan sangat merugikan, serta berpotensi membuat kekacauan bagi semua industri secara global," kata Huawei.

Langkah ini juga dinilai Huawei memperlihatkan sikap abai Pemerintah AS terhadap hal-hal yang menjadi kekhawatiran banyak perusahaan dan industri. 

Menurut Huawei, aturan baru ini akan berdampak pada ekspansi, pemeliharaan, serta kelanjutan operasional jaringan senilai ratusan miliar dollar yang telah dikucurkan Huawei kepada lebih dari 170 negara di dunia.

Meski begitu, Huawei menyatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk terus mematuhi aturan dan regulasi yang ditetapkan Pemerintah AS. "Terlepas dari fakta bahwa selama ini kami tidak bisa lagi mengakses ke sejumlah elemen industri dan teknologi yang menjadi kunci bagi kami," kata Huawei dalam pernyataannya. 

Dampak Global

"Pemerintah AS terus teguh dalam menyerang Huawei, tapi apa yang akibatnya bagi dunia?" kata Rotating Chairman Huawei, Guo Ping.

Huawei mengingatkan bahwa keputusan Pemerintah AS itu juga akan berdampak luar biasa terhadap layanan komunikasi global yang digunakan oleh lebih dari 3 miliar manusia pengguna produk dan layanan Huawei di seluruh dunia. 

"Manuver Pemerintah AS yang secara sengaja menyerang perusahaan terkemuka global yang berasal dari negara lain, alih-alih merugikan pelanggan dan konsumen Huawei. Hal ini jelas bertolak belakang dengan klaim Pemerintah AS bahwa tindakan mereka tersebut didasari oleh masalah keamanan jaringan," Huawei menegaskan.

Huawei juga memaparkan bahwa keputusan Pemerintah AS tidak hanya berdampak pada Huawei tapi juga industri global secara luas. Huawei menilai bahwa dalam jangka panjang, manuver AS justru akan merusak kepercayaan dan kolaborasi yang selama ini telah terjalin erat di industri semikonduktor global di mana banyak industri lain bergantung terhadapnya. Konflik dan kerugian yang akan dirasakan industri justru akan semakin besar. 

Lebih lanjut Huawei menyatakan bahwa langkah Pemerintah AS ini malah akan merusak kepercayaan perusahaan-perusahaan internasional terhadap teknologi dan rantai suplai dari pihak AS. "Tindakan mereka justru akan merugikan AS sendiri," tegas Huawei.