Find Us On Social Media :

CRI 2020: Teknologi Ini Bisa Percepat Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

By Liana Threestayanti, Jumat, 29 Mei 2020 | 13:15 WIB

Tanpa memanfaatkan teknologi terbaru, pasar/negara berkembang di Asia Pasifik menghadapi risiko gagal memulihkan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Tanpa memanfaatkan teknologi terbaru, pasar/negara berkembang di Asia Pasifik menghadapi risiko gagal memulihkan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Itulah salah satu temuan utama yang terungkap dalam Cloud Readiness Index (CRI) 2020.

Indeks yang dikeluarkan oleh Asia Cloud Computing Association (ACCA) ini juga memperlihatkan bahwa kesiapan (mengadopsi) cloud atau cloud readiness di kawasan Asia Pasifik terus meningkat meskipun kemajuannya tersendat. Sementara itu kesenjangan digital semakin sempit, akan tetapi kemampuan utama, seperti pengelolaan risiko, privasi, dan keamanan siber, masih tetap lemah.

ACCA juga menyoroti implementasi aturan lokalisasi data yang tengah dilakukan oleh banyak negara di kawasan ini yang menghalangi aliran data lintas  negara (cross border).

"Hasil observasi ini menjadi perhatian kami di ACCA,” ujar Lim May-Ann, Executive Director, Asia Cloud Computing Association (ACCA). Menurut May-Ann, tiga temuan tersebut mengindikasikan bahwa beberapa pasar/negara mungkin telah memilih untuk memaksimalkan investasi teknologi dan infrastruktur, dan telah memutuskan untuk menerapkan aturan-aturan pembatasan aliran data, pada saat kebebasan untuk menggunakan cloud productivity tool sangat dibutuhkan untuk pulih dari krisis ekonomi akibat COVID-19.

Cloud Readiness Index yang memasuki tahun ke-6 ini menempatkan Hong Kong, Singapura, Selandia Baru, Taiwan, dan Korea Selatan di peringkat teratas. Satu dimensi baru ditambahkan ACCA pada  CRI 2020, yaitu digital insight karena indeks ini juga memuat indikator kemampuan pasar untuk memanfaatkn tool digital cloud computing dan meningkatkan kemampuan pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19.

"Beberapa pasar yang terpukul parah secara ekonomi dengan tingkat infeksi (COVID-19) yang tinggi adalah juga para top scorer di CRI 2020 ini," tutur Lim May-Ann. Kelompok top skor ini mencakup pasar atau negara yang telah berupaya dengan baik mencegah penyebaran virus. "Kami akan terus melihat siapa di antara mereka yang akan memanfaatkan kekuatan cloud computing-nya untuk lebih cepat memulihkan ekonomi,” imbuh May-Ann.

CRI 2020 merupakan indeks kesiapan pasar/negara untuk memaksimalkan kemampuan cloud computing. Indeks ini mengukur kesiapan tersebut berdasarkan sepuluh parameter: konektivitas internasional, kualitas broadband domestik, keberlanjutan daya (power sustainability), risiko data center, keamanan siber, regulasi privasi, lingkungan peraturan pemerintah, perlindungan kekayaan intelektual, kecanggihan bisnis, dan kebebasan informasi.

“Perbandingan internasional kesiapan cloud antara pasar APAC dan non-APAC juga memberikan indikas tentang pasar yang mampu melanjutkan kegiatan ekonomi, di tengah beberapa keterbatasan,” ujar Eric Hui, Ketua ACCA. Eric menegaskan bahwa dalam hal ini tidak ada yang bisa menggantikan kekuatan fundamental infrastruktur internet dan cloud computing.