Find Us On Social Media :

Indonesia Duduki Peringkat Ketiga Terhadap Ancaman Cryptojacking

By Dayu Akbar, Senin, 8 Juni 2020 | 14:15 WIB

kredit foto: Medium.com

Berdasarkan statistik terbaru dari Kaspersky disebutkan bahwa ancaman terbesar dalam usaha kecil dan menengah (UKM) di Asia Tenggara bukanlah berupa pelanggaran data dan ransomware, melainkan para penambang kripto (miners).Hanya dalam tiga bulan pertama tahun 2020, solusi Kaspersky telah menggagalkan lebih dari satu juta upaya penambangan terhadap perangkat bisnis di Asia Tenggara dengan jumlah karyawan sebanyak 20-250 orang. Ini berarti peningkatannya mencapai 12%, lebih tinggi dibandingkan dengan 949.592 insiden penambangan yang diblokir pada periode yang sama tahun lalu.Jumlah total upaya penambangan yang terdeteksi pada kuartal pertama tahun ini juga secara signifikan lebih banyak dari 834.993 upaya phishing dan 269.204 deteksi ransomware terhadap UKM di wilayah tersebut.“Para pelaku kejahatan siber di balik serangan ini menggunakan sumber daya Anda sendiri, listrik Anda, bandwidth data Anda, ke hardware perangkat Anda yang tentu sama sekali tidak murah,” komentar Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky. “Penelitian kami sebelumnya bahkan menemukan bahwa selama dua hari berturut-turut penambangan kripto menggunakan malware penambangan seluler dapat membuat baterai perangkat yang terinfeksi membengkak hingga mengubah bentuk ponsel secara fisik," lanjutnya.Penambangan kripto berbahaya, juga dikenal sebagai cryptojacking, yaitu serangan yang dapat menimbulkan kerugian baik langsung maupun tidak langsung bagi bisnis. Penambang kripto yang menginfeksi komputer pengguna pada dasarnya beroperasi sesuai dengan model bisnis yang sama dengan program ransomware dimana kekuatan komputasi target dimanfaatkan untuk memperkaya para pelaku kejahatan siber.Selain bertambahnya substansial dalam konsumsi listrik dan penggunaan CPU, penambangan meningkatkan keausan pada perangkat keras dengan pemrosesan inti (processing core), termasuk yang berada di dalam kartu grafis diskrit, yang bekerja keras untuk menambang kripto yang sudah rusak. Bandwidth yang terbuang juga mengurangi kecepatan dan efisiensi beban kerja komputasi yang sah. Selain itu, malware cryptojacking dapat membanjiri sistem, menyebabkan masalah kinerja yang cukup merusak, dan memiliki efek langsung pada jaringan bisnis hingga pada akhirnyaberpengaruh pada pelanggan mereka.

Jumlah upaya penambangan berbahaya terhadap UKM yang diblokir oleh solusi Kaspersky dan peringkat negara berdasarkan pangsa pengguna yang hampir terinfeksi dengan malware ini.

Data Kaspersky lebih lanjut mengungkapkan bahwa Indonesia dan Vietnam menjadi negara di Asia Tenggara dan secara global memiliki upaya penambangan kripto tertinggi terhadap UKM. Sebagian besar dari enam negara di kawasan ini, kecuali Filipina dan Thailand, juga telah mencatat peningkatan dalam hal deteksi malware ini pada kuartal pertama tahun 2020.