Find Us On Social Media :

Lenovo Ungkap 77 Persen Pekerja Masih Ingin Bekerja dari Rumah

By Adam Rizal, Selasa, 9 Juni 2020 | 17:00 WIB

Ilustrasi Work From Home

Sebuah survei yang dilakukan Lenovo melaporkan sebanyak 77 persen pekerja di beberapa negara masih pengin bekerja dari rumah alias work from home. Para pekerja ingin work from home bisa diadopsi perusahaan bahkan setelah pandemi Covid-19 berakhir.

“Survei kami menunjukkan bahwa pengalaman pekerja sudah berubah dari sebelum pandemi ini," kata Ronald Wong, General Manager Hong Kong dan Makau, Lenovo.

Survei yang dilakukan di China, Jepang, Jerman, Italia, dan Amerika Serikat ini menemukan bahwa sebagian besar pekerja atau sebanyak 87 persen, merasa siap untuk beralih ke work from hoome bila diperlukan.

Terlebih pada 2025 diprediksi 75 persen pekerja akan terdiri dari generasi milenial, yang mempertimbangkan ketersediaan teknologi cerdas pada perusahaan dalam memilih pekerjaan.

Baca Juga: Empat Tips untuk Memastikan Operasional Bisnis Perusahaan Selama WFH

Selain itu dalam 15 tahun terakhir, jumlah pekerja yang work from home telah tumbuh sampai 159 persen di Amerika Serikat. Hal yang sama juga terjadi di berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia.

"Kami melihat keinginan para pekerja untuk beradaptasi dan mengadopsi pengaturan kerja yang fleksibel. Sekarang kebanyakan orang merasa produktif di rumah dan percaya bahwa tenaga kerja akan bergerak lebih ke arah ini setelah krisis berlalu," tambah Wong.

Menurutnya, pada saat semua perusahaan harus melalui masa penuh ketidakpastian seperti sekarang, tapi tetap harus menjalankan bisnis, teknologi jadi jawaban untuk terus bergerak maju.

Perusahaan perlu menyesuaikan dan memastikan pekerjanya memiliki perlengkapan teknologi dan pelatihan yang diperlukan untuk saat ini dan masa depan. Sebab, bekerja secara fleksibel seperti work from home sudah menjadi sesuatu yang normal.

Baca Juga: Berkat Tren WFH, Penjualan Laptop Asus di Indonesia Meningkat