Find Us On Social Media :

Qlue Menjadi Finalis pada Kompetisi Extreme Tech Challenge 2020

By Cakrawala, Selasa, 16 Juni 2020 | 17:30 WIB

Qlue berhasil menjadi finalis pada kompetisi Extreme Tech Challenge 2020 untuk dua kategori.

Qlue hari ini menyampaikan keberhasilannya menjadi finalis pada kompetisi XTC (Extreme Tech Challenge) 2020. Kompetisi XTC 2020 sendiri dinilai sebagai kompetisi startup terbesar di dunia. Tak sekadar menjadi finalis, Qlue pun mengklaim berhasil menjadi finalis pada dua kategori sekaligus. Keberhasilan Qlue berkat implementasi teknologi smart city dan inovasi dalam menghadapi COVID-19 yang dilakukannya. Adapun kedua kategori yang dimaksud memang adalah smart cities dan inovasi COVID-19.

“Ini merupakan kabar positif untuk Qlue di tengah pandemi. Kami percaya jika startup-startup di Indonesia tidak kalah dengan startup-startup di negara lain. Ini merupakan sebuah pengakuan atas hasil kerja keras kami dalam mengimplementasikan teknologi smart city dan menciptakan solusi inovasi untuk menghadapi pandemi COVID-19 di Indonesia. Kami berharap melalui XTC 2020, kami bisa membawa nama Indonesia ke level yang lebih tinggi di mata internasional, dan membuka peluang bisnis yang lebih baik di tingkat global,” sebut Rama Raditya (Founder dan CEO Qlue)

“XTC adalah tentang upaya kolektif dari para pemimpin industri, pengusaha, dan para ahli yang bergabung untuk membuat kemajuan nyata untuk memecahkan tantangan terberat di dunia. Hal itu tidak akan terjadi tanpa para inovator yang brilian dari seluruh dunia. Saya ucapkan selamat kepada para finalis, yang dipilih dari tim-tim terbaik yang mendaftar tahun ini. Kami tidak sabar untuk fase kompetisi berikutnya. Bersama-sama, kita akan mengubah ide menjadi kenyataan, dan membuat inovasi terobosan dalam pelayanan masyarakat,” ucap Young Sohn (Co-Founder of XTC, President and Chief Strategy Officer, Samsung Electronics).

Qlue mengklaim, selain terus mengakselerasi perubahan positif pada smart city, Qlue juga fokus mengembangkan inovasi teknologi berbasis AI (artificial intelligence), IoT (internet of things), dan mobile workforce untuk membantu pemerintah dan sektor swasta dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan menyongsong new normal.

Sehubungan COVID-19 misalnya, Qlue menambahkan beberapa label baru terkait COVID-19 ke dalam aplikasi pelaporan masyarakat QlueApp. Penambahan itu seperti rumah sakit penuh, kelangkaan alat medis, kerumunan warga, suspect Covid-19, bantuan sembako, dan potensi mudik. Laporan dari QlueApp juga terintegrasi dengan platform IndonesiaBergerak.com; platform digital yang berisi informasi mengenai COVID-19 yang digagas oleh MDI Ventures, Qlue, dan beberapa startup lain.

Sejak diluncurkan di akhir Maret, sudah ada 883 laporan terkait COVID-19 yang masuk melalui QlueApp. Laporan didominasi oleh kerumunan warga dengan 690 laporan (78%), disusul kebutuhan sembako dengan 162 laporan (18%), suspect Covid-19 dengan 18 laporan (2%), kelangkaan alat medis dengan 6 laporan (0,7%), potensi mudik dengan 5 laporan (0,5%), dan RS penuh dengan 2 laporan (0,2%).

Di samping penambahan label, QlueApp antara lain juga bisa dipakai untuk mengadukan konten hoaks. Laporan yang disampaikan akan diperiksa secara otomatis menggunakan AI.

Sementara, untuk membantu pemerintah dan swasta dalam menghadapi new normal, Qlue juga mengembangkan beberapa solusi yang memanfaatkan teknologi computer vision dan IoT seperti mask detection (mendeteksi penggunaan masker secara otomatis), crowd detection (mendeteksi kerumunan orang secara otomatis), dan vehicle detection (mendeteksi jumlah kendaraan di ruas jalan tertentu). Qlue juga mengembangkan QlueThermal yang dapat mendeteksi suhu tubuh seseorang sekaligus mendeteksi penggunaan masker secara otomatis.