Find Us On Social Media :

Penuh Muslihat, Mantan Bos Google Bongkar Modus Kejahatan Huawei

By Adam Rizal, Selasa, 23 Juni 2020 | 16:30 WIB

Eric Schmidt

Mantan Bos Google yang kini menjadi Kepala Dewan Inovasi Pertahanan Pentagon Eric Schmidt mengungkapkan Huawei Technologies berbahaya bagi keamanan nasional karena membelokkan jalur data ke China.

"Tidak ada keraguan bahwa Huawei menjalankan beberapa praktik yang tidak bisa diterima dalam hal keamanan nasional," ujarnya seperti dikutip dari BBC International.

Eric Schmidt menambahkan tidak salah memikirkan bahwa Huawei adalah sarana 'sinyal intelijen' merujuk ke agen mata-mata seperti QCHQ atau NSA Inggris di AS.

"Tak ada keraguan bahwa informasi dari routers Huawei akan berakhir di tangan yang kelihatannya negara. Hal ini benar terjadi, kami yakin itu terjadi," jelasnya.

Hal yang sedang dibicarakan Eric Schmidt adalah infrastruktur jaringan 5G. AS telah melarang penggunaan infrastruktur 5G China di pemerintahan dengan alasan aksi spionase atau memata-matai. AS juga terus mengkampanyekan hal ini pada sekutunya.

Bahkan AS terus mendorong sekutunya tak menggunakan perangkat 5G Huawei dan mengancam mereka tidak bisa bekerja sama dengan sekutu yang menggunakan infrastruktur dari raksasa teknologi China ini.

Baca Juga: Huawei Ascend Partner Program Perkokoh Ekosistem AI di Asia Pasifik

Huawei terus menampik tudingan tersebut dengan menyebut mereka independen, tidak terkait dengan pemerintah China dan tidak akan menyerahkan data ke pemerintah China.

"Tuduhan yang dibuat oleh Eric Schmidt, yang sekarang bekerja untuk pemerintah AS, sama sekali tidak benar dan seperti dengan pernyataan serupa di masa lalu, tuduhan itu tidak didukung oleh bukti," ujar Victor Zhang, kepala Huawei Inggris. "Huawei independen dari pemerintah mana pun, termasuk pemerintah Cina."

"Kami selalu mengatakan bahwa menerapkan standar secara global memastikan inovasi, mendorong persaingan dan memberi manfaat bagi semua orang."

Eric Schmidt merupakan mantan kelapa eksekutif Google dan perusahaan induknya, Alphabet. Ia memimpin perusahaan tersebut selama satu dekade.

Pada Februari lalu dia memutuskan untuk mundur dari Google dan induknya lalu bergabung dengan pemerintah untuk mengembangkan teknologi pertahanan.

Baca Juga: Huawei Akan Resmikan High-end Experience Store Summarecon Mall Serpong