Setelah tahun 2014 dan tahun 2016, Xiaomi pada tahun 2020 ini kembali masuk dalam daftar perusahaan paling inovatif yang disusun BCG (Boston Consulting Group) yang baru saja dirilis. Keberhasilan masuk ke dalam laporan berjudul “The Most Innovative Companies 2020: The Serial Innovation Imperative” itu, merupakan pengakuan kepada Xiaomi atas upaya aktifnya dalam inovasi lintas batas industri dan keberhasilannya dalam menembus batas. Terdapat 50 perusahaan di dunia yang masuk ke dalam daftar perusahaan paling inovatif bersangkutan dan Xiaomi berada di peringkat ke-24.
“Hasil ini sejalan dengan misi kami untuk memastikan setiap orang di dunia bisa menikmati hidup yang lebih baik melalui inovasi teknologi, sesuatu yang sudah diakui oleh para Mi Fans dan pengguna di 90 negara di mana kami hadir,” ujar Shou Zi Chew (Presiden Internasional Xiaomi). “Di perusahaan ini, kami merangkul budaya inovasi yang tegas untuk terus mendorong batas-batas dari apa yang bisa ditawarkan oleh teknologi. Semangat inovasi meresap ke perusahaan kami dan memandu upaya kami tanpa henti untuk menghasilkan produk luar biasa sembari meruntuhkan hambatan dari teknologi inovatif,” tambah Shou Zi Chew.
Xiaomi mengklaim berkomitmen untuk berinvestasi setidaknya 50 miliar renminbi (setara 100 triliun Rupiah) selama lima tahun ke depan dalam strategi “5G+AIoT”-nya. Xiaomi memang berambisi menjadi salah satu pemimpin pada 5G, AI, dan IoT.
Begitu pula dengan investasi pada riset dan pengembangan yang sebesar 7,5 miliar renminbi (setara 15 triliun Rupiah). Investasi pada riset dan pengembangan tersebut juga diperkirakan akan meningkat menjadi 10 miliar renminbi (setara 20 triliun Rupiah).
Pentingnya riset dan pengembangan bagi Xiaomi juga tercermin dari jumlah personel yang terlibat di sana. Xioami menyebutkan jumlahnya sebanyak 48,6% dari seluruh karyawan penuh waktu (full time) Xiaomi, yakni sebanyak 8.984 orang. Sampai tanggal 31 Desember 2019, Xiaomi pun sudah memiliki lebih dari 14.000 paten yang diberikan dan lebih dari 16.000 paten tertunda (patent pending) di seluruh dunia. Paten-paten itu sehubungan smartphone, perangkat pintar, teknologi internet, serta manufaktur dan desain produk.