Olympus bakal meninggalkan bisnis kamera yang telah digelutinya selama 84 tahun. Olympus keluar dari bisnis kamera dengan menjual unit bisnis kamera kepada Japan Industrial Partners, perusahaan yang mengakuisisi VAIO dari Sony pada 2014.
Kebetulan sebagian besar pendapatan Olympus saat ini berasal dari penjualan peralatan medis.
Penjualan ini menandai akhir dari bisnis kamera konsumen Olympus yang dimulai pada tahun 1936, ketika memperkenalkan kamera merek Zuiko.
Perusahaan kamera SLR ringan pertama di bawah merek "OM" pada tahun 1972 dan kamera point-and-shoot Compact Stylus Infinity pada tahun 1991.
Olympus meluncurkan kamera digital pertamanya pada tahun 1996 yang bersama para pesaingnya seperti Kodak dan Fujifilm mengantarkan revolusi kamera digital dengan sistem lensa Micro Four Thirds yang dapat dipertukarkan.
Hal itu disebabkan bisnis smartphone menghancurkan bisnis kamera digital, dan divisi kamera konsumen Olympus mencatat kerugian operasional selama tiga tahun terakhir - bahkan setelah upaya restrukturisasi.
Olympus telah lama dikabarkan tertarik untuk menjual bisnis kameranya, yang hanya menyumbang sebagian kecil ke perusahaan.
Namun CEO Yasuo Takeuchi membantah laporan penjualan bisnis kamera baru-baru ini pada November 2019.
Kesepakatan dengan JIP diharapkan akan ditutup pada bulan September. Rincian keuangan transaksi belum diumumkan, seperti dikutip dari CNN International.
Dalam memorandum penjualannya, pemilik baru akan terus mengembangkan kamera Olympus tetapi Perusahaan tidak mengatakan apakah mereka akan mempertahankan merek Olympus.
Olympus telah diguncang oleh serangkaian kontroversi, termasuk skandal besar-besaran pada tahun 2011.
Mula dari kerugian investasi besar US$1,5 miliar lebih termasuk adanya korupsi hingga dugaan menyetorkan sejumlah dana ke sindikat kejahatan terorganisir Jepang, Yakuza.