Adopsi platform Cloudera, Bank Central Asia (BCA) meningkatkan kemampuan analisis data nasabah sehingga BCA dapat terus berinovasi untuk memperkaya customer experience dan mengurangi terjadinya fraud pada aktivitas perbankan.
Selain bisnis transaksi perbankan, BCA juga menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, ritel dan konsumer. Lebih dari puluhan juta transaksi harus ditangani BCA setiap harinya mengingat posisinya sebagai salah satu BUKU IV dan menjadi penyedia perbankan konsumen terbesar di regional.
Platform pengolahan data sebelumnya menganalisis semua transaksi BCA dalam hitungan hari. Walhasil, sulit bagi bank untuk memperoleh gambaran yang akurat dan tepat waktu mengenai profil nasabahnya.
Platform untuk big data dan machine learning dari Cloudera memungkinkan BCA mengolah data, baik data terstruktur maupun tidak terstruktur, seperti dari e-mail, social media dan call center. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan queries juga dapat dipangkas dari beberapa hari menjadi beberapa jam, atau bahkan beberapa menit saja. Sebagai hasilnya, unit bisnis dapat memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai nasabahnya serta menggunakan informasi penting yang mendekati real-time untuk memberikan penawaran produk yang sesuai dengan profil nasabah yang bersangkutan. Selain itu, platform Cloudera juga memungkinkan bank menjalankan model machine learning untuk otomatisasi proses.
Guna meredakan kekhawatiran yang berkembang seputar keamanan data, BCA juga memanfaatkan platform Cloudera untuk melindungi akses data nasabah dari penyalahgunaan. Dengan dukungan platform Cloudera, memungkinan bank untuk menjalankan sistem deteksi fraud, dalam mendeteksi anomali pada pola transaksi sehingga dapat mencegah potensi fraud secara lebih baik.
“Memahami kebutuhan nasabah merupakan prioritas utama bisnis kami,” ujar Dirgo Vanto, Head of Data Management, PT. Bank Central Asia. “Cloudera telah menjadi bagian dari solusi kami untuk memberdayakan data dalam mendukung penawaran berbagai produk dan layanan perbankan yang inovatif, sejalan dengan kebutuhan nasabah yang terus berkembang. Kemampuan ini berdampak positif pada peningkatan kepuasan dan loyalitas nasabah, sehingga BCA mendapat pengakuan internasional dan dinobatkan sebagai Best Bank in Indonesia dan Best Asian Bank selama beberapa tahun terakhir. Dengan adanya percepatan ke arah digital banking dan contactless banking untuk nasabah Indonesia yang dipicu pandemi COVID-19, platform data berbasis open source Cloudera akan dapat membantu perjalanan kami menuju hybrid cloud yang dibutuhkan dengan cara yang aman,” paparnya.
Menurut Remus Lim, Managing Director of ASEAN and India, Cloudera, kebutuhan nasabah terus berkembang dan bank harus terus berinovasi dalam produk dan layanannya untuk menarik dan mempertahankan nasabah.
“Seperti yang dicontohkan oleh BCA, platform Cloudera dapat membantu perbankan di Indonesia mencapai hal tersebut dengan memungkinkan untuk menggunakan analitik multifungsi seperti penggunaan machine learning untuk mengubah data yang kompleks menjadi informasi penting yang jelas dan dapat ditindaklanjuti. Semua informasi penting yang tepat waktu tersebut kemudian dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional, mempererat hubungan dengan nasabah dan mendukung model-model bisnis baru -- pada akhirnya memungkinkan bank untuk memberikan pengalaman nasabah yang sangat memuaskan dan mempertahankan daya saing,” Remus Lim menambahkan.