Find Us On Social Media :

Jika Huawei Diblokir, Cina Ancam Persulit Bisnis Nokia dan Ericsson

By Adam Rizal, Kamis, 23 Juli 2020 | 15:00 WIB

Huawei 5G

Perseteruan antara Pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan Huawei tampaknya telah memicu sebuah konflik baru antara kepentingan bisnis Eropa dan Negeri Tirai Bambu.

Kali ini Pemerintah Cina turun tangan langsung dengan mengancam bakal menjegal dua pemain industri telekomunikasi dari Benua Biru, Nokia dan Ericsson, apabila Huawei dblokir di Eropa.

Kementerian Perdagangan Cina mengatakan bakal menerapkan kontrol ekspor yang bisa mempersulit Nokia dan Ericsson dalam mengirim produk-produk mereka yang dibuat di Cina ke negara lain.

Reaksi Cina muncul setelah pemerintah Inggris beberapa waktu lalu memerintahkan para operator telekomunikasi di negaranya untuk tidak membeli komponen jaringan 5G dari Huawei.

Perangkat-perangkat jaringan bikinan Huawei juga mesti dicopot sehingga ditargetkan tidak lagi ada di jaringan telekomunikasi Inggris pada 2027 mendatang.

Pemerintah Cina rupanya khawatir negara-negara lain di Uni Eropa bakal mengikuti langkah Amerika Serikat dan Inggris, dua sekutu yang sudah lebih dulu mencekal Huawei.

Apabila Huawei dilarang di Eropa, maka dua kompetitor Huawei di ranah telekomunikasi, Nokia dari Finlandia dan Ericsson dari Swedia, bakal menjadi pihak yang diuntungkan.

Meski demikian, sebagaimana dihimpun Reuters, Cina hanya akan mewujudkan ancamannya dalam skenario terburuk saja, apabila pabrikan Cina - seperti Huawei - benar-benar diblokir oleh negara-negara Eropa.

Nokia dan Ericsson belum mengeluarkan tanggapan atas ancaman Cina. Uni Eropa sejauh ini masih belum melarang peredaran perangkat Huawei yang oleh AS dianggap sebagai alat mata-mata pemerintah Cina.

Namun, otoritas Uni Eropa sudah memberlakukan "toolbox" berisi standar keamanan yang harus diikuti oleh suatu negara di benua itu, jika menggunakan perangkat buatan pemasok "berisiko tinggi" untuk membangun jaringan 5G.

Kecurigaan terhadap Huawei bermula dari AS yang menuding bahwa perangkat-perangkat jaringan buatan perusahaan tersebut berfungsi sebagai alat mata-mata, yang menyadap dan meneruskan informasi ke pemerintah Cina.

Pada Mei 2019, Departemen Perdagangan AS resmi memasukkan nama Huawei ke dalam daftar hitam "Entity List" sehingga tidak diperkenankan membeli produk dari perusahaan AS.