Find Us On Social Media :

BSSN Akan Gunakan Jurus Ini untuk Menangkis Serangan Malware

By Liana Threestayanti, Senin, 27 Juli 2020 | 14:30 WIB

Untuk menangkis serangan malware, Badan Siber dan Sandi Negara akan memanfaatkan sistem

Untuk menangkis serangan malware, Badan Siber dan Sandi Negara akan memanfaatkan sistem "pemikat" malware.

Serangan malware memerlukan perhatian khusus karena sebagian besar ancaman berpangkal dari malware. Hal itu disampaikan oleh Direktur Deteksi Ancaman BSSN, Dr. Sulistyo dalam  dalam webinar ‘Exposing Honeynet Threat Sharing Platform’ yang digelar Swiss German University dan Indonesia Honeynet Project, beberapa waktu lalu.

“Malware dipilih oleh penjahat siber karena kemampuannya mencuri informasi,” tutur Sulistyo saat memaparkan materi tentang Pusat Malware Nasional.

Oleh karena itu, BSSN akan memanfaatkan perangkat honeypot untuk melakukan deteksi dini dan pengumpulan informasi serangan siber. Langkah ini dinilai Sulistyo sebagai langkah yang sangat penting. Perangkat honeypot itu sendiri dikembangkan BSSN bersama  Indonesia Honeynet Project.

Honeypot merupakan sebuah sistem replika yang dirancang untuk memikat penyerang. Sistem ini dibuat dengan fungsi untuk memberikan interaksi yang sama dengan sistem asli sehingga penyerang tidak menyadari identitas dan teknik serangan yang dilakukan direkam oleh Honeypot sehingga informasi tersebut dapat ditabulasi menjadi sumber informasi penting dalam mempelajari jenis, pola dan teknik serangan siber.

“Honeypot ini dibuat sebagai jebakan untuk menarik malware, untuk bisa melihat serangan-serangan yang masuk. Saya juga berharap kita bisa secara bersama-sama mengumpulkan sebanyak mungkin malware samples yang ada di Indonesia. Tentunya BSSN tidak bisa sendirian, dibutuhkan kolaborasi antara BSSN dengan para stakeholder,” tutup Sulistyo.