Find Us On Social Media :

Hacker Cina Diduga Curi Informasi Berharga dari Komputer Vatikan

By Adam Rizal, Kamis, 30 Juli 2020 | 16:30 WIB

Hacker Tiongkok Retas 27 Universitas di AS, Ini yang Dicuri

Peretas yang dicurigai terkait dengan Pemerintah Cina telah memasuki jaringan komputer Vatikan, termasuk di antaranya data milik perwakilan Gereja Katolik Roma di Hong Kong, kata Recorded Future, perusahaan keamanan siber asal Amerika Serikat.

Menurut Recorded Future, peretasan terjadi pada Mei. Vatikan dan Cina akan kembali berunding pada tahun ini untuk memperbarui perjanjian yang menjadi dasar relasi Cina dan otoritas Gereja Katolik Roma. Perjanjian itu pertama kali disepakati pada 2018.

Perusahaan keamanan siber asal AS itu dalam laporannya menyebut para peretas (hacker) menargetkan Vatikan dan perwakilannya di Hong Kong, termasuk kepala perwakilan Paus Francis di Cina.

Laporan Recorded Future menyebut informasi yang diretas antara lain jalur komunikasi antara perwakilan Gereja Katolik Roma di Hong Kong dan Vatikan.

Peretasan itu diyakini memakai alat dan metode yang sama dengan kelompok hacker yang didukung Pemerintah China.

Namun, Kementerian Luar Negeri Cina sampai hari ini belum menanggapi pertanyaan terkait laporan tersebut.

Beijing kerap menyangkal keterlibatannya dalam upaya peretasan yang disponsori negara. Pemerintah berdalih justru pihaknya jadi korban.

Juru bicara Vatikan juga belum dapat dihubungi. Misi Studi Hong Kong, perwakilan Vatikan di Cina, juga belum dapat dimintai tanggapan terkait masalah itu.

Informasi mengenai peretasan dilaporkan saat perwakilan Pemerintah Cina dan Menteri Luar Negeri Vatikan bertemu di Jerman awal tahun ini setelah lama tidak bertemu selama puluhan tahun.

Hubungan antara Cina dan Vatikan kian membaik, bahkan keduanya diperkirakan akan memperbaiki kesepakatan mengenai operasional Gereja Katolik Roma di Cina yang berlaku selama dua tahun pada September 2020.

Seorang delegasi Pemerintah Cina dijadwalkan mengunjungi Vatikan untuk membahas pembaruan kesepakatan itu, tetapi adanya pandemi membuat perjalanan itu jadi tidak pasti, kata seorang pejabat senior Vatikan.

Sumber yang sama itu juga mengatakan sejauh ini masih belum jelas apakah kesepakatan tersebut akan diperpanjang dan untuk berapa lama.