Tiga hacker resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi pada Jumat (31/7) karena diduga terlibat dalam peretasan besar Twitter pada pertengahan Juli.
Peretasan itu membuat akun-akun tokoh seperti Bill Gates, Barack Obama, Elon Musk, Jeff Bezos, dan lainnya mempromosikan penipuan bitcoin.
Nama-nama tersangka itu adalah Mason Sheppard, berusia 19 tahun asal Inggris yang memiliki nama online "Chaewon", lalu Nima Fazeli, 22 tahun asal Orlando, Florida, AS, yang memiliki nama alias "Rolex".
Menurut laporan CNN, satu tersangka lagi bernama Graham Ivan Clark, 17 tahun, dituduh sebagai otak utama peretasan tersebut.
Ia ditangkap di Tampa pada hari yang sama setelah investigasi dilakukan oleh federal dan penyelidik.
Pengacara Hillsborough, Andrew Warren, yang melaporkan penyelidikan ini, mengatakan kasus ini diambil olehnya karena Florida menerapkan hukum yang lebih fleksibel dalam menangani kasus di bawah umur.
FBI mengatakan dua orang hacker telah ditahan. Namun, hacker yang berada di Inggris belum ditangkap, seperti disampaikan oleh Badan Kriminal Nasional Inggris.
Sementara itu, Twitter mengapresiasi langkah penegak hukum yang bergerak cepat dalam melakukan investigasi dan membantu mengungkap kasus peretasan ini.
Kasus peretasan yang melibatkan akun-akun terverifikasi itu memang sempat membuat heboh jagat maya. Akun-akun yang diretas mempromosikan penipuan bitcoin yang ternyata memakan korban.
Menurut laporan, terjadi 415 transfer ke alamat bitcoin hacker dengan nilai mencapai 117 ribu dolar AS atau setara Rp 1,7 miliar.