Samsung Electronics Co akan menghentikan operasional pabrik terakhirnya di Cina. Raksasa teknologi Korea Selatan ini akan mengalihkan produksinya dari negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Samsung memikirkan kembali produksi dan rantai pasokan mereka di tengah meningkatnya biaya tenaga kerja Cina, perang dagang Amerika Serikat-Cina yang berkelanjutan, dan pukulan dari pandemi COVID-19.
Sekitar setengah dari 1.700 karyawan kontrak di Samsung Electronics Suzhou Computer akan terpengaruh, kecuali mereka yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan.
South China Morning Post melaporkan pada Jumat (31/7), mengutip pemberitahuan kepada staf Samsung.
"Pabrik di Cina mengirimkan barang senilai 4,3 miliar dolar AS pada tahun 2012, angka yang turun menjadi 1 miliar dolar AS pada tahun 2018," kata koran Hong Kong tersebut.
Seorang juru bicara Samsung menolak untuk mengomentari pendapatan dan pengiriman terbaru pabrik, juga detail nasib karyawannya.
Perusahaan menyatakan, Cina tetap menjadi pasar yang penting bagi Samsung dan akan terus menyediakan produk dan layanan superior bagi konsumen Cina.
Samsung menutup pabrik smartphone terakhirnya di Cina tahun lalu. Fasilitas yang tersisa termasuk dua lokasi pabrik semikonduktor di Suzhou dan Xi'an.