Toshiba resmi menutup lini bisnis laptopnya karena tak mampu bersaing dengan vendor-vendor lainnya setelah 30 tahun menjadi salah satu pemain utama.
Sesungguhnya dalam beberapa tahun terakhir Toshiba sudah perlahan mundur dari bisnis laptop. Namun pernyataan baru Toshiba benar-benar membuatnya berhenti.
Toshiba mengeluarkan pengumuman mereka mengalihkan sisa saham minoritasnya dalam bisnis komputer pribadi (PC) ke Sharp.
Pada 2018, Sharp telah membeli 80,1 persen saham di bisnis laptop Toshiba. Sharp kemudian mengubah nama usaha laptop itu menjadi Dynabook.
Dalam pernyataannya, Toshiba mengatakan Sharp telah menggunakan haknya untuk membeli sisa saham Dynabook yang dipegang oleh Toshiba pada akhir Juni. Proses pengalihan saham juga telah usai dan dengan resmi Toshiba menutup bisnis laptop.
"Sebagai hasil dari pengalihan ini, Dynabook telah menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sharp," kata Toshiba seperti yang dilansir dari Gizmodo.
Toshiba memimpin pasar laptop sepanjang 1990-an dan sebagian besar pada 2000-an sebagai vendor teratas.
Namun beberapa tahun ke belakang perusahaan seperti Lenovo, Apple, HP, dan Dell mulai membuat laptop yang lebih baik, dan bisnis laptop Toshiba melemah.
Dilansir dari Engadget, Toshiba adalah pelopor dalam komputer portabel alias laptop. Dulu komputer jinjing didesain berukuran sangat besar dan sulit untuk dibawa kemana-mana.
Toshiba T1100 yang diluncurkan pada 1985 dianggap sebagai komputer laptop utama pertama. Laptop tersebut memberikan desain dasar bagi rancangan laptop-laptop selanjutnya sebelum kehadiran PowerBook Apple di tahun 1991.
T1100 memiliki memori 256 KB, layar LCD reflektif 640 x 200 piksel yang mampu menampilkan 25 baris 80 karakter, floppy disk 3,5 inci (8,9 cm) yang mendukung disk 640 KB dan 720 KB. Dalam hal ukuran, T1100 berukuran sekitar 31,1 cm x 30,5 cm x 6,6 cm dan berat 4,1 kilogram. Pada saat itu, harganya US$1.999 atau sekitar Rp29,3 juta.