IDC hari ini menyampaikan prediksinya mengenai belanja keamanan TI secara global. Menurutnya, belanja sehubungan keamanan TI di dunia akan bertumbuh di atas 5% pada tahun 2020 ini dibandingkan tahun 2019 lalu. Hal tersebut berbeda dengan banyak area TI lain yang diperkirakan akan mengalami penurunan pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 akibat pandemi COVID-19. Penyebabnya dipercaya IDC adalah pendekatan bekerja dari rumah alis WFH (work from home) yang masih terus diterapkan oleh sebagian organisasi berhubung pandemi COVID-19 yang masih berlangsung di berbagai belahan dunia. Banyak pihak yang melaporkan peningkatan jumlah serangan siber semasa pandemi COVID-19. Alhasil organisasi mengambil langkah untuk mengatasinya dengan berinvestasi pada produk dan layanan keamanan TI.
"Meskipun belanja TI mengalami kontraksi pada sebagian besar industri dan teknologi akibat pandemi, belanja keamanan tetaplah kuat, khususnya pada industri-industri yang mencakup pemerintah daerah/lokal, perusahaan telekomunikasi, dan pemerintah pusat yang telah menjadi sangat penting dalam linkungan kita yang baru. Bahkan, ketiga industri ini akan menunjukkan pertumbuhan dobel digit pada belanja keamanan sampai 2024," ujar Karen Massey (Research Manager, Customer Insights & Analysis, IDC). "Sementara, perbankan, manufaktur, dan layanan profesional akan terus memiliki porsi terbesar dari belanja keamanan. Kami bahkan melihat pergerakan positif pada keamanan untuk industri-industri yang saat ini sedang berjuang, seperti retail dan transportasi," imbuhnya.
Menurut IDC, belanja akan peranti keras, peranti lunak, dan layanan sehubungan keamanan TI secara global pada tahun 2020 akan bertumbuh sekitar 6,0% dibandingkan tahun 2019. IDC memprediksikan besarnya belanja keamanan TI di dunia pada tahun 2020 tersebut sebesar US$125,2 miliar.
Sejalan dengan ekonomi global yang pulih dari efek pandemi COVID-19, IDC meyakini belanja sehubungan keamanan TI di dunia akan terus bertumbuh. IDC pun memperkirakan belanja bersangkutan pada tahun 2024 akan mencapai US$174,7 miliar. IDC memprediksikan CAGR (compound annual growth rate) dari belanja sehubungan keamanan TI global sebesar 8,1% dari tahun 2020 sampai tahun 2024.
Seperti telah disebutkan, IDC meyakini ketiga industri dengan pertumbuhan belanja sehubungan keamanan TI terbesar tahun ini adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan telekomunikasi. IDC memperkirakan pemerintah pusat akan bertumbuh sekitar 10,0%, pemerintah daerah sekitar 8,9%, dan telekomunikasi sekitar 8,5%.
Layanan keamanan TI akan menjadi segmen terbesar plus memiliki pertumbuhan paling cepat. IDC menduga layanan keamanan TI ini akan memiliki porsi sekitar 50% dari seluruh belanja sehubungan keamanan TI sepanjang masa prediksi, serta memiliki CAGR sebesar 10,5%. Sementara, peranti lunak diyakini akan menjadi segmen terbesar kedua dari belanja keamanan TI. Peranti keras sendiri tentunya menjadi yang terakhir.