Waze hari ini mengumumkan bahwa berdasarkan data yang tercatat pada platformnya, terdapat kenaikan lalu lintas di jalan raya pada masa pelonggaran PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di beberapa kota di Indonesia. Temuan ini tentunya adalah hal yang wajar mengingat pelonggaran PSBB yang antara lain disebut PSBB Transisi di Jakarta, memungkinkan masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas di luar rumah dari sebelumnya; tindakan yang sewajarnya dilakukan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah Indonesia.
"Di Waze, kami menstimulasi pengemudi agar terus mengikuti arahan pemerintah Indonesia, di mana menunjukkan bahwa kita masih dalam tahap transisi PSBB. Kita harus tetap waspada dengan mengikuti semua protokol kesehatan yang diperlukan dan mempraktikkan jarak sosial, terutama saat bepergian maupun saat bekerja di kantor," ujar Marlin R. Siahaan (Country Manager Waze Indonesia).
Waze mencatat, sejak beberapa daerah di Indonesia melonggarkan PSBB, lalu lintas di beberapa kota di tanah air melonjak sampai rata-rata 24,3%. Berdasarkan data Waze tersebut, beberapa kota seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Tangerang Selatan menunjukkan bahwa pengemudi mulai kembali turun ke jalan.
Sejak 18 Juni 2020 sampai 22 Juli 2020, Waze mencatat bahwa jumlah kilometer per hari yang ditempuh penggunanya di setiap kota di Indonesia adalah meningkat. Hal itu utamanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Waze mencontohkan kemacetan lalu lintas di Tangerang yang meningkat 32,7%, Bekasi yang bertumbuh 22,5%, Jakarta yang bertambah 21,7%, dan Tangerang Selatan yang lebih tinggi 20,1%.
Peningkatan lalu lintas di Tangerang yang lebih besar diyakini Waze berkat diperbolehkannya berbagai perusahaan untuk beraktivitas kembali di kantor dengan batasan tertentu. Hal tersebut membuat lebih banyak karyawan yang pergi dan pulang ke dan dari Jakarta untuk bekerja di kantor.