Catatkan pertumbuhan pendapatan yang mengesankan di 2019,M 20 perusahaan teknologi teratas di Asia Pasifik bertahan di 2020?
Penjualan software dan pendapatan dari iklan merupakan instrumen penting bagi perusahaan teknologi di Asia Pasifik. Dua puluh perusahaan teknologi teratas di Asia Pasifik dilaporkan meraup pendapatan rata-rata lebih dari US$40 miliar dan menikmati pertumbuhan rata-rata sebesar 4% pada tahun 2019. GlobalData memperkirakan perusahaan teknologi harus bekerja lebih keras lagi tahun ini akibat adanya pandemi COVID-19 dan situasi geo politik yang berubah-ubah.
Delapan puluh persen dari 20 perusahaan itu melaporkan pertumbuhan year-on-year pada pendapatannya. Delapan perusahaan di antaranya bahkan menikmati pertumbuhan double digit pada tahun 2019. Penyedia platform gim video ternama, Nintendo, mencatatkan pertumbuhan YoY tertinggi di antara 20 perusahaan teknologi teratas di Asia Pasifik.
“Penjualan software yang lebih tinggi untuk platform Nintendo Switch disumbangkan oleh penjualan hardware, Platform Nintendo Switch dilaporkan tumbuh 36.4% YoY seiring peluncuran hardware edisi spesial, layanan pembayaran online, dan beberapa software baru yang kompatibel dengan platform ini," ujar Keshav Kumar Jha, Business Fundamentals Analyst GlobalData.
Menurut Keshav, kenaikan 19% pada layanan gim dan jaringan berkat penjualan software yang meningkat tidak hanya mendorong pertumbuhan pendapatan YoY Sony. "Tapi juga mengimbangi revenue loss karena penurunan penjualan smartphone dan televisi," imbuh Keshav.
Sementara itu, Tencent melaporkan pertumbuhan pendapatan YoY lebih dari 15% tahun lalu berkat pertumbuhan pendapatan gim online (10%) dan pendapatan dari iklan online (18%). Peningkatan penjualan gim online ini karena bertambahnya permintaan untuk gim smartphone, seperti Honour of Kings dan Peacekeeper Elite, atau gim dari luar China, seperti PUBG Mobile dan Supercell.
Kenaikan pendapatan Weixin, versi China dari WeChat, berkontribusi mendongkrak pendapatan iklan online dari bisnis VAS Tencent. Pertumbuhan bisnis VAS Tencent ini juga disokong oleh pendapatan dari fintech dan layanan cloud.
Sementara Baidu mengalami penurunan sebesar 4,7% pada penjualan online. Namun perusahaan ini berhasil meraup peningkatan sebesar 32,8% pada bisnis layanan hiburan online.
Penyedia layanan TI asal India Tata Consultancy Services (TCS), Infosys, HCL Technologies, Wipro dan Tech Mahindra juga melaporkan pertumbuhan pendapatan YoY pada kisaran 5%-15%.
Namun di Korea, Samsung dan SK Hynix mengalami penurunan pendapatan lebih dari 10%. Penjualan YoY semikonduktor Samsung anjlok hingga 25%. Sementara SK Hynix harus mengalami penurunan 30% pada penjualan produk flash DRAM and NAND.
Performa yang luar biasa tersebut merefleksikan kekuatan model bisnis dari perusahaan-perusahaan teknologi di Asia Pasifik. “Performa yang bagus ini tidak hanya membantu mereka melakukan mitigasi terhadap risiko akibat COVID-19 tapi juga dapat menambah rasa percaya diri investor," komentar Keshav Kumar Jha.
Namun Keshav mengatakan bahwa operasional perusahaan-perusahaan tersebut akan terganggu oleh kendala di sisi supply chain dan turunnya permintaan pasar akibat pandemi COVID-19. "Ditambah lagi adanya ketegangan geo politik AS-China yang belum berakhir," pungkasnya.