Melanjutkan kemitraan dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Siemens Indonesia hari ini memberikan hibah berupa peralatan Sistem Otomasi dan Perlindungan Gardu Induk.
Sistem dengan nilai komersial sebesar Rp 290 juta ini akan ditempatkan di Laboratorium Sistem Tenaga dan Distribusi Elektrik, ITB.
Hibah Sistem Otomasi dan Perlindungan Gardu Induk ini dimaksudkan untuk lebih mempersiapkan mahasiswa dan lulusan untuk pasar otomasi gardu induk yang kompleks dan kompetitif dan pada saat yang sama membangun pengetahuan dasar yang kuat untuk mempelajari teknologi Smart Grid.
“Kemitraan dengan Siemens Indonesia akan memberikan mahasiswa kami akses ke peralatan teknis dan perangkat lunak mutakhir yang dapat membuat mereka menjadi semakin menarik bagi calon pemberi kerja,” ungkap Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB (STEI-ITB), Dr. Tutun Juhana.
Menurutnya, hubungan erat antara industri dan akademisi sangat penting dan akan bermanfaat bagi kedua belah pihak. "STEI-ITB memiliki lebih dari 130 anggota fakultas dengan berbagai keahlian di bidang teknik tenaga listrik, komunikasi, kontrol dan otomasi, serta informatika. Kami mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Kami berterima kasih kepada Siemens atas hibah ini dan berharap dapat melanjutkan kemitraan kami di masa depan,” imbuh Dr. Tutun Juhana.
Mahasiswa ITB akan memiliki akses ke perangkat perlindungan SIPROTEC 5 dan Reyrolle serta sistem otomatisasi gardu induk SICAM PAS. Dengan adanya peralatan dan perangkat lunak di laboratorium, mahasiswa akan dapat melakukan simulasi pengoperasian gardu induk secara nyata dan mendeteksi serta mencegah terjadinya gangguan pada sistem kelistrikan.
“Dedikasi ITB pada teknologi dan inovasi menjadikannya sebagai universitas penerima yang ideal untuk hibah barang berupa peralatan dan perangkat lunak. Kami ingin memberikan mahasiswa program pendidikan sarjana, pascasarjana, doktor serta Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB (STEI-ITB) peralatan yang mereka butuhkan untuk mengatasi tantangan saat ini dan masa depan terutama dalam sistem otomasi dan perlindungan gardu induk,” ungkap Prakash Chandran, Presiden Direktur dan CEO Siemens Indonesia.
Sebelumnya, Siemens menghibahkan perangkat lunak Siemens Power System Planning dan Simulation Software PSS®E dan PSS®SINCAL. Hibah yang diberikan pada November 2017 ini telah memberikan manfaat bagi ratusan mahasiswa teknik elektro di ITB.
Siemens hadir di Indonesia selama 165 tahun. Saat ini, Siemens beroperasi dengan tiga fasilitas manufaktur dan menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 1.000 orang. "Kami terus meningkatkan kontribusi perusahaan di Indonesia dan menjadi trendsetter tidak hanya dalam penyediaan teknologi tetapi juga kami membangun fasilitas manufaktur lokal dan sumber daya manusia Indonesia selama bertahun-tahun," tulis Siemens.