Find Us On Social Media :

Halodoc Masuk Daftar Digital Health 150 Paling Inovatif Versi CB Insights

By Rafki Fachrizal, Kamis, 27 Agustus 2020 | 14:45 WIB

ilustrasi Halodoc

Startup di bidang kesehatan Halodoc mengumumkan bahwa menjadi salah satu startup yang masuk dalam daftar Digital Health 150 yang dirilis CB Insights.

Digital Health 150 sendiri merupakan daftar yang menampilkan 150 perusahaan kesehatan digital paling inovatif dan menjanjikan di seluruh dunia.

Halodoc menjadi satu-satunya startup dari Asia Tenggara yang masuk dalam daftar Digital Health 150 untuk kategori Virtual Care Delivery di tahun 2020 setelah berhasil untuk pertama kalinya meraih pencapaian yang sama pada tahun 2019.

Pada Digital Health 150 tahun ini, tercatat banyak startup yang menghadirkan terobosan untuk layanan kesehatan tradisional di 12 kategori, mulai dari Virtual Care Delivery dan Clinical Trials, hingga Drug Discovery dan Specialty Care.

Adapun perusahaan-perusahaan startup ini antara lain berasal dari Kanada, Tiongkok, Israel, Perancis, Inggris dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Setelah Terima Pendanaan Seri C, Fabelio Siap Ekspansi ke 3 Daerah Ini

“Digital Health 150 tahun ini merupakan edisi dengan cakupan global paling luas yang kami adakan, melingkupi berbagai perusahaan swasta di bidang kesehatan terbaik dari 18 negara. Selain keberagaman lokasi, perusahaan-perusahaan ini juga melahirkan inovasi di seluruh value chain layanan kesehatan, mulai dari teknologi yang bermanfaat bagi perusahaan farmasi dan bioteknologi, hingga payers, rumah sakit, asuransi dan banyak lainnya,” rerang Anand Sanwal, CEO CB Insights.

Menaggapi hal ini, Jonathan Sudharta, CEO dan Co-founder Halodoc, mengatakan “Merupakan sebuah kehormatan bagi Halodoc dapat kembali masuk ke daftar Digital Health 150 dari CB Insights. Melalui pencapaian ini, kami berharap dapat menjadi inspirasi bagi ekosistem perusahaan rintisan lokal dalam meningkatkan daya saing dan membuktikan bahwa Indonesia mampu berada di level yang sama dengan perusahaan global.”

Menggunakan metode penelitian berbasis data, tim riset CB Insights menyeleksi Digital Health 150 dari ratusan aplikasi yang masuk dengan mempertimbangkan berbagai faktor.

Faktor-faktor itu termasuk aktivitas paten, kualitas investor, analisis sentimen pemberitaan media, skor Mosaic, potensi pasar, kolaborasi, lanskap kompetitif, kekuatan tim dan inovasi teknologi yang ditawarkan.

Skor Mosaic yang berlandaskan algoritma CB Insights mengukur keseluruhan kesehatan dan potensi pertumbuhan perusahaan untuk membantu memprediksi momentum mereka.

Baca Juga: Manfaat Penggunaan Big Data untuk Bisnis Startup Selama Pandemi Corona