Find Us On Social Media :

Efek Pandemi, Pendapatan Alibaba Cloud Malah Meningkat 59 Persen

By Indah PM, Rabu, 2 September 2020 | 14:45 WIB

Alibaba Cloud

Alibaba Group, di akhir Agustus lalu mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal ke-2 tahun ini.

Daniel Zhang (Chairman dan Chief Executive Officer of Alibaba Group) menyebut, transformasi digital yang terjadi saat ini kian dipercepat dengan adanya pandemi, baik dari segi konsumsi maupun dari operasi bisnis. 

Zhang menambahkan, pihaknya memobilisasikan seluruh infrastruktur digital yang dimiliki untuk mendukung pemulihan bisnis yang meliputi berbagai sektor.

Di sisi lain, perusahaan juga memperluas dan mendiversifikasi basis konsumen dengan memanfaatkan perubahan preferensi  dalam lingkungan pasca Covid-19.

"Meskipun kita berada di masa yang tidak biasa, kami tetap fokus pada tujuan jangka panjang, perwujudan misi kami, dan menciptakan nilai bagi konsumen dan pelanggan bisnis kami," lanjut Zhang. 

Maggie Wu (Chief Financial Officer of Alibaba Group) pun mengungkap, bisnis perdagangan inti domestik Alibaba Group telah sepenuhnya pulih seperti masa sebelum pandemi Covid-19.

Ini terbukti dengan pendapatan komputasi awan yang tumbuh sebesar 59 persen dari tahun lalu, menjadi RMB12.345 juta atau sekitar Rp26 miliar. 

Menurut IDC (Juli 2020), Alibaba Cloud menjadi penyedia layanan cloud publik terbesar di Tiongkok, yang diukur dari pangsa pasar IaaS (Infrastructure as a Service) dan PaaS (Platform as a Service) untuk kuartal yang berakhir pada 31 Maret 2020. 

Alibaba Cloud bahkan terus memperluas dan meningkatkan layanan PaaS miliknya, seperti analitik data dan manajemen database.

Dewan Kinerja Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Performance Council) menyebutkan, AnalyticDB, teknologi database berskala besar milik Alibaba Cloud, mendapatkan peringkat sebagai solusi gudang data real-time tercepat di dunia selama dua tahun berturut-turut.

AnalyticDB sendiri memiliki kemampuan melakukan analisis data tingkat petabyte secara real-time. Teknologi ini bahkan telah diadopsi secara luas oleh bisnis di berbagai industri, termasuk e-commerce, keuangan, logistik, transportasi umum, dan hiburan.