Salah satu langkah untuk mengurangi penyebaran COVID-19 di Indonesia yang masih mewabah adalah dengan melakukan kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh alias daring. Namun, pembelajaran daring tentunya memiliki tantangannya sendiri. Salah satunya adalah perihal pemanfaatan teknologi digital secara optimal sehubungan pembelajaran daring tersebut. Nah, untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi digital pada kegiatan belajar mengajar, Samsung pun telah bekerjasama dengan beberapa sekolah di Indonesia melalui program SSLC (Samsung Smart Learning Class). Program ini telah berlangsung sejak tahun 2017 alias jauh sebelum pandemi COVID-19 datang ke Indonesia. Adapun salah satu sekolah yang terlibat adalah SMA Plus Negeri 17 Palembang. Hal itu diungkapkan oleh Samsung belum lama ini.
“Jauh sebelum pandemi, SSLC hadir dengan tujuan awal memperkenalkan cara baru dalam proses belajar mengajar, juga agar guru dan siswa dapat meningkatkan kemampuan serta membiasakan diri pada teknologi dan perangkat digital. Kami sangat senang, ketika pemerintah menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh, bekal pemanfaatan teknologi yang kami berikan melalui program SSLC ini, khususnya kepada para guru di SMA Plus Negeri 17 Palembang, bisa membantu mereka dan juga siswa melaksanakan proses belajar mengajar yang tetap efektif meski tidak dilakukan secara luring,” ujar Ennita Pramono (Head of Corporate Citizenship, Samsung Electronics Indonesia).
“Dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh, bukan hanya murid yang perlu untuk menyesuaikan dengan teknologi, tetapi juga kami para guru. Memang tidak mudah, tapi karena kami sudah terbiasa memanfaatkan fasilitas SSLC dari Samsung, alhamdulillah proses belajar mengajar kami dengan 1.030 orang siswa dapat berjalan dengan baik dan efektif,” ujar Dr. Parmin, S.Pd., M.M. (Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang).
Menariknya lagi, Samsung juga sudah menghadirkan Samsung Galaxy Tab A with S Pen pada SSLC di SMA Plus Negeri 17 Palembang sejak lama. Samsung Galaxy Tab A with S Pen ini diklaim mampu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, apalagi pada kegiatan belajar mengajar daring. Pasalnya, para guru misalnya bisa menulis rumus-rumus pada layar menggunakan S Pen dan membagikan tampilan layar (share screen) ketika bertelekonferensi dengan para murid. Cara bersangkutan diyakini lebih efektif dibandingkan bila menggunakan penyampaian secara verbal saja.
Selain itu, SSLC juga membekali para guru dan murid dengan aplikasi e-book dari pesona edu. E-book tersebut memiliki program interaktif dengan video dan gambar sehingga dipercaya bisa membuat para murid tetap konsenterasi melihat layar ketika belajar. E-book itu juga bisa membantu saat belajar bidang studi kimia berkat tabel dan rumus yang tersaji menarik.
“Kunci keberhasilan kegiatan pembelajaran jarak jauh memang secara garis besar terletak pada guru sebagai penggerak dalam perubahan masa depan pendidikan, namun peran serta dari berbagai pihak juga cukup penting. Kami berharap, melalui teknologi dan pembekalan yang diberikan oleh SSLC, proses pembelajaran jarak jauh dapat secara optimal membekali kemampuan siswa untuk berpikir kritis, bekerjasama, berkomunikasi, serta berpikir kreatif dan inovatif. Tak hanya itu, interaksi guru dan siswa juga diharapkan dapat semakin baik,” pungkas Ennita Pramono.