Apple tidak memperkenalkan produk yang paling ditunggu-tunggu iPhone 12 saat meluncurkan iPad dan AppleWatch baru di Amerika Serikat pada Selasa (15/9) waktu setempat.
Padahal, banyak pihak yang mengira dan menanti produk andalan dari perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs tersebut adalah iPhone 12.
Ketidakhadiran iPhone 12 dinilai bukan suatu kejutan, tapi tetap sesuatu yang tidak biasa. Hal itu dikarenakan Apple selalu mengumumkan peluncuran iPhone terbaru setiap September sejak 2012.
Artinya, Apple gagal memperkenalkan iPhone terbaru sejak 2012 untuk kali pertama. Namun, ada kemungkinan besar Apple akan meluncurkan iPhone 12 pada Oktober lantaran pandemi Covid-19 saat ini masih mengganggu rantai pasok komponen.
"Tahun lalu, kami mulai menjual iPhone pada akhir September. Tahun ini, kami memproyeksikan pasokan akan tersedia beberapa minggu kemudian," kata kepala keuangan perusahaan, Luca Maestri dalam panggilan telepon pada akhir Juli 2020.
Analis utama di Reticle Research, Ross Rubin menduga iPhone 12 akan datang menghadirkan teknologi yang benar-benar baru sebagaimana yang diinginkan konsumen. Namun, Apple akan melakukan peluncuran secara terpisah sebagai strategi marketing.
"iPhone 12 mungkin cukup baru sehingga diluncurkan dalam acara terpisah. Jadi perubahan dalam peluncuran beberapa minggu bukanlah perubahan besar," kata Rubin.
Jika perkiraan analis akurat, iPhone 12 mungkin pantas ditunggu, misalnya mungkin karena menjadi smartphone pertama Apple dengan kemampuan 5G .
Melansir Washington Post, Apple nampaknya ingin semua produk barunya dirilis dan tersedia menjelang liburan. Analis memperkirakan ponsel baru akan diumumkan paling cepat pada bulan Oktober.
Apple diperkirakan akan merilis empat model iPhone baru, mulai dari ukuran 5,4 hingga 6,7 inci. Jika ren penggunaan kata Max dan Pro, konsumen akan melihat iPhone 12, iPhone 12 Max, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max.
Yang paling menarik dari itu, iPhone 12 mungkin akan didukung 5G, jaringan seluler yang menjanjikan kecepatan unduh dan unggah secepat kilat.
Apple memperingatkan investor bahwa virus itu mengganggu produksi pada bulan Februari. Selain masalah dengan rantai pasokannya, sebagian besar staf Apple telah bekerja dari rumah, dan toko-tokonya di seluruh dunia harus ditutup, meskipun banyak yang telah dibuka kembali dengan pembatasan baru.