Find Us On Social Media :

OpenShift Versi Terbaru Mungkinkan Workload VM Jalan di Kubernetes

By Liana Threestayanti, Senin, 21 September 2020 | 10:03 WIB

Red Hat OpenShift Virtualization

Red Hat, Inc., mengumumkan ketersediaan Red Hat OpenShift 4.5, versi terbaru dari platform Kubernetes milik penyedia solusi open source ini. Yang baru di versi 4.5 ini adalah OpenShift Virtualization

Kehadiran OpenShift Virtualization akan semakin memudahkan modernisasi dan akselerasi application delivery.

Menurut laporan Gartner, "Pada 2022, lebih dari 75% perusahaan global akan menjalankan aplikasi berbasis container dalam proses produksi mereka, yang merupakan peningkatan signifikan dibandingkan pada 2019 yang masih di bawah 30%." Laporan ini mengindikasikan bahwa meski aplikasi yang sepenuhnya berbasis cloud  (cloud-native) adalah masa depan inovasi bisnis dan akan menjadi fokus dari pengembangan aplikasi baru, masih banyak organisasi/perusahaan yang mengucurkan investasi dalam jumlag besar pada aplikasi bisnis penting yang dijalankan sebagai virtual machine (VMs) tradisional. 

Red Hat OpenShift sekarang juga mengusung OpenShift Virtualization, sebuah fitur baru yang memungkinkan organisasi TI memindahkan beban kerja berbasis VM ke platform Kubernetes. Kemampuan ini tentu akan meniadakan sekat-sekat (silo) pada alur kerja dan pengembangan yang biasanya terjadi antara application stack tradisional dan cloud-native.

Hilangkan Sekat Anrara Beban Kerja Cloud-native dan Tradisional

OpenShift Virtualization pertama kali diperkenalkan di Red Hat Summit 2020 sebagai fitur preview teknologi. OpenShift Virtualization saat ini sudah tersedia dan termasuk di dalam Red Hat OpenShift Container Platform tanpa pelanggan harus membayar biaya tambahan. 

Diinisiasi melalui proyek open source KubeVirt, OpenShift Virtualization memungkinkan organisasi untuk mengembangkan, menjalankan, dan mengelola aplikasi yang terdiri dari VM, container, dan fungsi tanpa server (serverless). Semuanya dalam satu platform Kubernetes modern yang berjalan pada infrastruktur bare-metal. Dengan OpenShift Virtualization, Red Hat membawa application stack tradisional lebih jauh ke dalam suatu layer inovasi terbuka, sehingga memungkinkan pelanggan untuk benar-benar bertransformasi dengan kecepatan yang mereka tentukan sendiri.

Dengan membawa aplikasi baru maupun lama ke arsitektur yang sama, OpenShift Virtualization menyajikan pengalaman pengembangan yang konsisten dan meningkatkan kemampuan organisasi/perusahaan untuk menciptakan inovasi secepat mungkin. Begitu VM dimigrasikan dan dikelola oleh Red Hat OpenShift, VM tersebut akan ter-containerized dari waktu ke waktu, atau dipertahankan sebagai mesin virtual. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengembangkan dan meluncurkan aplikasi hybrid yang dibangun melalui container dan VM, untuk dijalankan secara berdampingan di platform yang sama.

Kemudahan Jalankan vSphere di OpenShift

Red Hat OpenShift 4.5 juga memperkenalkan otomatisasi full-stack untuk menjalankan VMware vSphere, sehingga menjalankan Red Hat OpenShift di lingkungan yang mendukung vSphere,  akan semudah menekan tombol. Dengan otomatisasi full-stack, administrator hanya perlu memberikan kredensial untuk menjalankan vSphere, dan installer akan menyediakan semua sumber daya yang diperlukan, sehingga penyiapan awal akan lebih cepat dan pengelolaan serta maintenance berkelanjutan yang lebih mudah. Tambahan support OpenShift pada VMware vSphere di infrastruktur yang sudah ada sebelumnya akan memudahkan administrator menerapkan OpenShift di lingkungan vSphere yang highly customized.

Instalasi otomatisasi full-stack telah meluas dan mencakup  AWS, Google Cloud Platform, Microsoft Azure, Red Hat Virtualization, dan Red Hat OpenStack Platform, sehingga para pelanggan dapat menjalankan klaster OpenShift di berbagai lingkungan cloud maupun on-premises, dengan pengalaman otomatisasi yang sama. Kini, dengan hadirnya kemampuan menjalankan vSphere secara otomatis sepenuhnya, Red Hat memudahkan perusahaan-perusahaan menjalankan platform container kelas enterprise pada infrastruktur virtual yang ada, sehingga perusahaan memiliki lebih banyak pilihan platform infrastruktur yang mendasarinya.

Red Hat OpenShift 4.5 sudah tersedia secara umum. OpenShift Virtualization tersedia di dalam konsol OpenShift sebagai operator pendukung di dalam Operator Hub.

"Sejak Red Hat OpenShift diciptakan, kami telah bekerja keras untuk membuat Red Hat OpenShift menjadi sebuah platform yang memungkinkan para pelanggan menjalankan pendekatan cloud-native dengan tetap memberikan dukungan terhadap aplikasi tradisional mereka yang sudah ada. Red Hat OpenShift terus menempa jalur ini dengan menghadirkan virtualisasi ke Kubernetes tanpa menyeretnya balik ke infrastruktur virtualisasi lama. Dengan OpenShift, pelanggan kami dapat mengembangkan infrastruktur mereka ke depan untuk memanfaatkan kemajuan cloud tanpa mengabaikan investasi infrastruktur sebelumnya," ujar Ashesh Badani, Senior Vice President, Cloud Platforms, Red Hat.